Senin, 30 April 2018

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal

Ragu-ragu? Tidak akan jadi sesuatu.

Kalau engkau #yakin, maka mereka akan turut yakin dan mengikuti langkahmu.

 Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal

 Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal


Tapi, kalau engkau #ragu, mereka akan turut ragu dan jadilah langkah-langkah semu.

Yakin itu menular, demikian pula kalau ragu. Maka, yakinlah selalu. Ya, selalu.

Guru saya pernah berpesan, "Yakinlah. Benar-benar yakin. Menariknya, orang yang yakin bukan saja lebih sukses, ternyata juga lebih sehat." Ternyata otak dan tubuh pun menyukai orang yang yakin.

Satu lagi. Persahabatan akan mempengaruhi kadar keyakinan. Nasihat guru saya, "Sepuluh #OrangTerdekat denganmu akan mempengaruhi akhlakmu, keyakinanmu, bahkan pendapatanmu. Ingat itu."

Sekarang, saya mau bertanya, "Apakah teman-teman yakin bisa lebih sukses pada 2018 ini?"

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal

Jumat, 27 April 2018

Motivator Indonesia Terpilih , Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal

Motivator Indonesia Terpilih , Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal


Don't use the words, "I can't." 

Sometimes it means, "I'm lazy." 




Maksudnya? Ngaku nggak bisa, seringkali artinya #malas. 

Ini bukan pesan saya, melainkan pesan Robert Kiyosaki. Ya, soal malas, kita perlu berhati-hati. Saya pribadi dua kali bertemu Robert Kiyosaki dan istri. Dari mereka, ilmu-ilmu finansial yang saya pelajari.

Satu lagi. Berhentilah ngeles dengan berseru, "Maaf, saya gaptek." Itu sebenarnya hanya menunjukkan kemalasan Anda serta keengganan Anda untuk belajar dan berbenah. Betul apa betul?

Ya, kita manusia biasa. Kalaupun pernah malas, yah jangan lama-lama. Kenapa?

Orang bodoh, tahu-tahu jadi kaya. Ini sering terjadi... 

Orang kampung, tahu-tahu jadi kaya. Ini sering terjadi... 

Orang kuper, tahu-tahu jadi kaya. Ini sering terjadi... 

TAPI, orang malas, tahu-tahu jadi kaya, ini hampir-hampir TIDAK PERNAH terjadi. 

Hei, nggak perlu tersinggung. Mari kita sama-sama introspeksi dan memperbaiki diri. Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah.


Motivator Indonesia Terpilih , Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal

Kamis, 26 April 2018

Motivator Indonesia Terpilih, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik

Motivator Indonesia Terpilih, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik

Infinity War, sudah nonton? Film fiksi nih.

Bagi saya, Iron Man 2, Iron Man 3, dan Avengers 1 jauh lebih seru ketimbang #InfinityWar. Yang ini seru? Tetap seru. Sekali lagi, tetap seru. Tapi begitulah. Don't expect too much. Itu saran saya.

Btw, siapa saja yang tewas kali ini? 🙄




Hampir semua orang kecele. Dalam 'Infinity War' (Part I) ini, hero-hero yang tewas tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Nggak ketebak.

Sebagai penonton di hari pertama, saya termasuk orang yang tidak bisa menebak. Yang jelas, Marvel akan memperkenalkan superhero baru di Infinity War berikutnya (Part II). Captain Marvel, namanya.

Jauh-jauh hari sebelumnya, di film Goosebumps telah disampaikan bahwa sebenarnya film itu cuma punya tiga bagian. Pertama, pendahuluan. Kedua, pertengahan. Ketiga, KEJUTAN. Cuma itu.

Btw, tulisan-tulisan seperti ini rutin saya share di Telegram, tepatnya di channel @ipphoright.

Lantas, apa hikmahnya buat kita? Begini. Kejutan menjadi sesuatu yang wajib dalam bisnis. Konsumen itu haus akan kejutan. Tak harus dengan produk baru. Namun kita bisa mengejutkan konsumen dengan iklan baru atau endorser baru.

Ya, sudah fitrahnya manusia menyukai kejutan. Dengan cara positif, tentunya. Kalau caranya sampai negatif, yah, jangan. Sekali lagi, mari selipkan kejutan demi kejutan dalam bisnis kita. Tidak harus mahal. Tidak harus besar-besaran.

Siap? Saya harap Anda siap.

Motivator Indonesia Terpilih, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik

Rabu, 25 April 2018

Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terpilih

Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terpilih


Jalan-jalan, bolehkah?

Jalan-jalan itu bagus.

#JalanJalan tak melulu duniawi. Tergantung bagaimana kita meniatkan. Saat travelling, kita bisa merenungi sejarah, men-tadabur alam, dan mensyukuri nikmat.

Kalau sudah begitu, insya Allah jalan-jalan bukan lagi kegiatan yang sia-sia. Bahkan menurut Ustadz Adi Hidayat, jalan-jalan bisa menjadi sunnah kalau diniatkan untuk menambah iman dan amal.
motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terpilih

motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terpilih

Coba kita lihat baik-baik cuplikan QS 30:42 yaitu, “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu." Ya, mengadakan perjalanan.

Ingat, jalan-jalan tak harus jauh-jauh, tak harus mahal-mahal. Mulai saja dari yang terdekat. Minimal sekali setahun. Sesekali. Dan jalan-jalan itu mengasah otak kanan, menurut Daniel Pink. Bukankah jalan-jalan membuat kita lebih refresh?

Dalam menyikapi berbagai urusan, saya membaginya menjadi lima urutan, yaitu 5F alias Faith, Family, Friends, Finance, dan Fun. Memang, jalan-jalan adalah bagian dari Fun yang merupakan urutan terakhir.

Tapi jangan salah, kalau ini diabaikan, lama-lama pikiran kita bisa sumpek dan mengganggu F yang lain. Kata orang, akibat kurang piknik. Hehe. Maka, ada baiknya unsur Fun ini turut diperhatikan.

Kembali soal jalan-jalan. Sejarah Islam mengenal para penjelajah (Ibnu Battuta, Cheng Ho, dll). Bahkan agama Islam memudahkan dan memuliakan para musafir. Imam Syafii juga menganjurkan kita untuk menjelajah negeri-negeri.

Kitab Suci pun menganjurkan kita untuk mengenal suku-suku dan bangsa-bangsa. Nah, amat sulit bagi kita untuk mengenali suku-suku dan bangsa-bangsa kalau kita diam saja di tempat tinggal kita. Betul apa betul?

Saya, Ippho Santosa, mengajak Anda semua untuk jalan-jalan. Sesekali. Bukan setiap hari. Semoga Anda setuju dengan tulisan ini. Pada akhirnya, go travelling!



(Saya lebih aktif di channel Telegram @ipphoright. Silakan bergabung)

Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terpilih

Senin, 23 April 2018

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terpilih, Motivator Indonesia Terkenal

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terpilih, Motivator Indonesia Terkenal

Dalam berbisnis, saya mengajak dan mengajarkan mitra-mitra untuk aktif di FB dan IG.

motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terpilih-motivator-indonesia-terpilih-motivator-indonesia-terkenal

motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terpilih-motivator-indonesia-terpilih-motivator-indonesia-terkenal

motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terpilih-motivator-indonesia-terpilih-motivator-indonesia-terkenal

Facebook (FB) adalah tempat berkumpulnya user yang paling besar. Kalau Instagram (IG)? Tempat berkumpulnya user yang paling prospek. Kedua-duanya perlu kita kuasai (baca: optimasi), bukan sekadar tahu, bukan sekadar aktif.

"Instagram merupakan alat pemasaran yang sangat efektif bagi perusahaan untuk mengenalkan produknya. Selebriti juga memperhitungkan akun mereka secara efektif," ungkap Mike Bandar, pendiri HopperHQ.

Apalagi user IG lebih berdaya beli ketimbang user FB. Ya, lebih berdaya beli. Secara umum yah begitu.

Ini bukan selera. Mungkin saja Anda lebih suka Twitter atau socmed yang lainnya. Masalahnya pasar (saat ini) berada di FB dan IG. Akankah kita diam saja? Atau sekadar aktif tapi tidak teroptimasi? Duh, ini sayang sekali.

Saran saya, pastikan aktif, pastikan teroptimasi. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terpilih, Motivator  Indonesia Terkenal

Motivator Motivator Indonesia Terpilih, Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik

Motivator Motivator Indonesia Terpilih, Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik

Anda ganteng? Cantik?

Kalau tidak pun, itu oke-oke saja. Nggak masalah sama sekali.

Wajah rupawan secara fisik tidak selalu berkorelasi positif dengan kesejahteraan finansial. Ya, tidak selalu. Penelitian terbaru mengungkapkan, orang-orang yang tidak menarik justru menghasilkan uang yang lebih banyak.

Apa iya?

Motivator-Motivator Indonesia-Terpilih-Indonesia-Terkenal-Motivator-Indonesia-Terbaik
Motivator Indonesia 

Motivator-Motivator Indonesia-Terpilih-Indonesia-Terkenal-Motivator-Indonesia-Terbaik
Motivator Indonesia 


Iya. Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Business and Psychology. Tim periset adalah Satoshi Kanazawa dari Sekolah Ilmu Ekonomi dan Politik di London serta Mary Still dari Universitas Massachusetts di Boston.

Hasilnya, mereka yang 'sangat tidak menarik' malah mengantongi pendapatan rata-rata lebih tinggi. Ya, mengantongi pendapatan rata-rata lebih tinggi.

Kok bisa? Kenapa? "Ternyata, tidak rupawan menjadi sesuatu yang bisa memotivasi dan memaksa seseorang untuk mengembangkan kemampuannya. Maka dia akan bekerja lebih keras," ujar penulis Roy Cohen.

"Pada beberapa profesi, wajah cantik bahkan menjadi hambatan tersendiri (bagi kaum wanita)," papar Stefanie Johnson, peneliti dari UC Denver Business School, yang telah menghelat penelitian tentang gender dan bidang-bidang pekerjaan.

Terus, apa poinnya buat kita semua? Jangan terpaku pada rupawan atau kurang rupawan. Jangan. Bagaimanapun kerja keras jauh 'lebih berbunyi' daripada apapun. Betul apa betul?

Kalau kita berhasil pada suatu hal karena kerja keras, ini menjadi something yang sangat fair. Semua orang bisa menerimanya dan kita boleh bangga karenanya. Akan beda ceritanya kalau semata-mata karena rupawan.

Mari isi hari-hari kita dengan kerja keras. Semoga berkah berlimpah. Selamat beraktivitas teman-teman!



Motivator Motivator Indonesia Terpilih, Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik

Kamis, 19 April 2018

Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terpilih, Motivator Indonesia Terbaik

Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terpilih, Motivator Indonesia Terbaik


Kalau Anda ingin menjual lebih banyak, sepertinya Anda harus membaca tulisan ini.

Pernah lihat corong? Ya, kalau zaman dulu kan kompor pakai minyak tanah. Jadi, minyak tanahnya dituangin dari jerigen ke kompor pakai corong. Atasnya lebar, tapi makin ke bawah makin menciut. Bentuknya seperti kerucut.
 
motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-terpilih-motivator-indonesia-terbaik

motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-terpilih-motivator-indonesia-terbaik

Nah, dalam menjual Anda juga bisa melakukan hal yang sama. Saring dulu orang-orang yang kemungkinan minat alias berpotensi membeli produk. Kami di Kampus Umar Usman juga melakukannya. Tanpa spanduk, tanpa baliho, tanpa brosur, alhamdulillah kami bisa menjaring calon-calon mahasiswanya.

Kadang kita menghabiskan waktu dengan memikirkan segmentasi dan targeting. Jelas, kedua-duanya diperlukan. Tapi kalau dipakai berlebihan, itu bisa memperkecil pasar. Beneran, memperkecil pasar. Jadi mestinya? Jaring dulu, baru saring. Nah, segmentasi dan targeting adalah proses menyaring.

Joe Girard, seorang penjual terbaik dan terkenal, juga memiliki cara pandang begitu. Jaring dulu, baru saring.

Kapan-kapan kita sambung lagi ya. Happy action!


Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terpilih, Motivator Indonesia Terbaik

Rabu, 18 April 2018

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terpilih

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terpilih

Anda punya bisnis?

Menjual produk premium, berarti harus penampilan juga harus premium.

Jangan kucel.

Motivator-Indonesia-Terbaik-Motivator-Indonesia-Terkenal-Motivator-Indonesia-Terpilih

Motivator-Indonesia-Terbaik-Motivator-Indonesia-Terkenal-Motivator-Indonesia-Terpilih


Kesan pertama yang positif akan mengarahkan pada hal-hal positif lainnya. Closing ujung-ujungnya. Sulit berharap konsumen untuk membeli sesuatu jika apa-apa yang ia lihat, dengar, dan hirup tidak nyaman.

Bagi pria, upayakan pakai kemeja. Disetrika. Terus, pakai minyak rambut. Sepatu? Jelas, ini lebih baik daripada sandal.

Bau badan? Jangan sampai.

Bukan soal salah atau benar, tapi ini soal penampilan yang lebih meyakinkan.

Ketika janjian, jangan telat. Datanglah lebih awal. Boleh juga ke toilet dulu, bersih-bersih. Sekali lagi, jangan kucel.

Jualan produk premium, yuk premiumkan penampilan kita. Sekian dari saya, Ippho Santosa.



Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terpilih


Selasa, 17 April 2018

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Asia

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Asia


Sesuatu yang berat bukan berarti harus kita hindari. Terkadang harus kita hadapi.

Hidup adalah perjuangan. Berat? Mungkin. Tapi menariknya kita bisa memilih tim sehingga perjuangan tadi tidaklah terlalu berat. Bahkan insya Allah ada masa senang-senangnya.

Motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-asia

Motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-asia

Motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-asia

Alhamdulillah, 3x saya ke #RajaAmpat, 2x bareng mitra-mitra. Ya, mereka adalah orang-orang pilihan dari berbagai penjuru Indonesia. Saya bangga sekali bisa bertemu dan bermitra dengan mereka.

Perjalanan begitu nyaman.

3x saya ke Raja Ampat, baru kali ini saya merasa hempasan ombaknya bener-bener minim. Begitu kami kelar foto-foto dan snorkling, barulah hujan turun, seolah-olah membasuh air laut di tubuh kami. Alhamdulillah.

Btw, kami menjalankan bisnis British Propolis. Alhamdulillah, di sini kita semua saling mendukung dan saling mendoakan. Hampir setiap hari mereka (mitra-mitra) mendapat bimbingan dari pusat. Dan mereka sungguh-sungguh belajarnya.

Tak heran banyak yang sukses.

Menurut data, negara-negara maju memiliki #wirausaha di atas 14%. Kita (Indonesia) sekarang ini angkanya masih 3,01%. Belum ideal memang. Oleh karena itu, pemerintah sangat mendorong lahirnya pengusaha untuk turut membantu pembangunan negara.

Banyak orang yang akhirnya punya usaha dan sukses usahanya setelah dipertemukan dengan British Propolis. Apalagi modalnya sangat terjangkau. Memang sengaja saya rancang begitu agar bisa membantu banyak orang.

Satu lagi. Teman-teman tidak harus bermitra dengan saya. Bisnis-bisnis yang lain juga bagus. Yang penting, legal dan halal. Pastikan saja mentor-nya ada dan ekosistem-nya membuat kita bertumbuh. Semoga berkah berlimpah.


Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Asia

Jumat, 13 April 2018

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terkenal

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terkenal

Malaikat Jadi Buzzer

Kerja itu ibadah. Begitu pula dengan bisnis, sama-sama ibadah. Dengan pemahaman seperti ini, tentunya yang menjadi prioritas adalah ridha Allah. Bukan rupiah. Teman-teman setujukah?

motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-asia-motivator-indonesia-terkenal

motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-asia-motivator-indonesia-terkenal

Alhamdulillah, sejak lama saya diajarkan oleh guru-guru saya tidak saja soal kaya, tapi juga soal taqwa. Justru taqwa inilah yang pertama dan utama. Kaya tanpa taqwa, yah bisa bahaya. Bagi dirinya juga sesama.

Boleh dibilang, kerja dan bisnis adalah ibadah yang sifatnya umum. Sementara itu, berbagi kepada sesama dan berbakti kepada orangtua adalah ibadah yang sifatnya khusus. Sekelompok orang menyebutnya amal ibadah.

Begini. Dalam beramal, jangan selalu ingin diketahui dan dilihat. Baiknya sembunyikan sebagian amal-amal kita. Sebagian? Ya, sebagian. Istilah saya, "1 amal disampaikan sebagai syiar, inspirasi, dan motivasi. 9 amal dirahasiakan."

Buatlah malaikat di sebelah kanan sibuk mencatat amal-amal kita. Malaikat di sebelah kiri? Dibikin nganggur, hehehe. Jadi, kalaupun orang-orang tidak tahu, nggak masalah. Malaikat tahu, Allah tahu, itu sudah lebih dari cukup.

Menariknya, dengan izin Allah, malaikat ini akan memberitahu malaikat-malaikat yang lain. Nama kita disebut-sebut di kalangan malaikat. Dicatat. Akhirnya nama kita jadi viral di langit dan perbuatan kita jadi trending topic di akhirat. Masya Allah.

Hm, apa bisa sampai seperti itu? Ya bisa. Karena yang jadi buzzer-nya adalah para malaikat. Bahkan pelan-pelan penduduk langit ini akan memberitahu perbuatan kita tersebut kepada penduduk bumi.

Uwais Al Qarni, salah satu contohnya. Dan ini adalah kisah nyata, bukan fiktif.

Sekali lagi:
✅ 1 amal terang-terangan
✅ 9 amal diam-diam
✅ yang diam-diam itu jadi bekal

Pada akhirnya, mari kita jaga keikhlasan kita dalam beramal. Saling mendoakan ya, mudah-mudahan kita semua dimampukan Allah agar bisa mencapai keikhlasan. Benar-benar ikhlas.

Serunya lagi, saat kita berusaha menjaga amal, maka amal itu akan 'menjaga' kita. Urusan-urusan dimudahkan. Kerja dan bisnis jadi ringan. Negosiasi lebih cepat. Prospek langsung closing. Dan masih banyak lagi. Termasuk masalah-masalah di rumah tangga.

Kalau boleh, tulisan ini mohon disimak sungguh-sungguh. Baca ulang, lebih baik. Boleh juga di-share kepada keluarga dan kerabat kita. Saling mengingatkan satu sama lain. Sekian dari saya, Ippho Santosa.


Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terkenal

Kamis, 12 April 2018

Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Asia

Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Asia

Selama 10 tahun terakhir, perekonomian Indonesia tumbuh dua kali lipat dan kini mencapai volume 932 miliar dolar AS. Di satu sisi, ini relatif bagus.

motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-terbaik

motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-terbaik


Namun di sisi lainnya, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangganya, Indonesia masih tertinggal jauh dalam pembangunan infrastruktur dan pemerataan ekonomi.

Sementara itu, 28 juta penduduknya masih hidup dalam kemiskinan. Apabila dicermati secara mendalam, perekonomian Indonesia belum benar-benar bangkit secara riil.

Ya, ketimpangan ekonomi masih jadi isu utama.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengakui pemerintah masih sulit menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Pendistribusian beras sejahtera (rastra) pun terhitung lambat, menurut Kepala BPS.

Menyikapi fakta pahit ini, menurut saya kita perlu mencetak lebih banyak lagi pengusaha yang pro rakyat (pro umat). Ini demi mengurangi ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi tadi.

Mungkinkah? Sangat mungkin. Diharapkan, awalnya terbuka lapangan kerja dan akhirnya terjadi distribusi kekayaan. Memang ini tidak hadir seketika. Barangkali perlu 2 sampai 3 generasi.

Satu lagi. Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Masing-masing kita hendaknya berkontribusi. Pada akhirnya, jadilah pengusaha. Yang pro rakyat, tentunya.

Mulai dari diri kita, mulai dari keluarga kita. Pelan-pelan. Semoga kita semua dimampukan, aamiin. Sekian dari saya, Ippho Santosa.


Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Asia

Rabu, 11 April 2018

Motivator Indonesia 2020, Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Pilihan

Motivator Indonesia 2020, Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Pilihan


Anda sudah menikah? Peneliti di Universitas Carnegie Mellon, Amerika Serikat, menghelat survei terhadap 163 pasangan suami-istri. Hasilnya?

motivator-indonesia-2020-motivator-indonesia-motivator-indonesia-pilihan

motivator-indonesia-2020-motivator-indonesia-motivator-indonesia-pilihan

Menarik. Ternyata, pasangan yang saling mendukung cenderung lebih baik dalam menghadapi tantangan-tantangan dan cenderung #LebihSukses.

Laporan American Enterprise Institute menunjukkan, pria yang telah menikah cenderung bekerja lebih banyak 400 jam dalam setahun, ketimbang pria lajang dengan latar belakang yang sama. Rupanya, pria yang telah menikah lebih bisa diandalkan.

Satu lagi. Riset yang dihelat oleh para peneliti di Universitas Washington menyimpulkan, kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh dukungan pasangan mereka. Tidak main-main, para peneliti menilai reaksi-reaksi dari 4.544 pasangan yang telah menikah.

Kesimpulannya, apakah pernikahan itu menyukseskan? Hm. Tepatnya, pernikahan yang selaras dan saling mendukung. Bukan sekadar pernikahan. Kalau pasangannya bertengkar satu sama lain, tentu kita sama-sama tahu bagaimana dampaknya. Bad. Very bad.

Selaras dan saling mendukung, inilah yang utama. Insya Allah menentramkan dan menyukseskan. Yuk kita terapkan. Siap? Sekian dari saya, Ippho Santosa.


Motivator Indonesia 2020, Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Pilihan

Selasa, 10 April 2018

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia 2020, Motivator Indonesia Pilihan

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia 2020, Motivator Indonesia Pilihan


Saya menganjurkan orang-orang untuk berkuda. Setidaknya, setahun sekali. Syukur-syukur kalau bisa rutin seminggu sekali.

motivator-indonesia-motivator-indonesia-20120-motivator-indonesia-pilihan

motivator-indonesia-motivator-indonesia-20120-motivator-indonesia-pilihan

Di sini perlu keberanian, ketenangan, dan pengendalian diri. Kuda tidak suka ditunggangi oleh orang yang cemas. Dan kuda bisa tahu apakah penunggangnya cemas atau tidak. Ini fakta, bukan mitos.

Umar bin Khattab telah mewajibkan penduduk Syam supaya mengajar anak-anak mereka berenang, dan memanah, dan menunggang kuda. Pastilah ini bukan pekerjaan sia-sia atau sekadar mengisi waktu luang.

''Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah," pesan Nabi.

''Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda)," pesan Nabi.

Gimana dengan mengendarai mobil dan motor? Tentu saja ini perlu dan kita harus mampu. Tapi, ini sama sekali tidak menggantikan hikmah dan manfaat dari berkuda.

Dari segi kesehatan, berkuda bisa menjadi obat untuk berbagai penyakit atau masalah kesehatan. Seperti autis dan sakit jantung. Juga dapat menghilangkan sakit kepala, sakit pinggang, dan stress.

Sekali lagi, cobalah untuk berkuda. Setidaknya, setahun sekali. Kalau rutin seminggu sekali, tentu ini lebih baik. Semoga sehat, berkah, dan berlimpah. Insya Allah. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia 2020, Motivator Indonesia Pilihan

Senin, 09 April 2018

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia 2020

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia 2020


Saat bertemu guru, baiknya kita bukan sekadar berguru. Cobalah berkhidmat kalau perlu.

Di Tiongkok, terhadap guru Kung Fu, para murid bersikap begitu. Di pesantren, terhadap kyai dan ustadz, para santri bersikap begitu. Berkhidmat, ini budaya yang sangat bagus dan perlu ditiru.

motivator-indonesia-motivator-indonesia-pilihan-motivator-indonesia-2020

motivator-indonesia-motivator-indonesia-pilihan-motivator-indonesia-2020

Saya sering berpesan, "Mesti sungguh-sungguh ketika melayani tamu atau guru. Jangan biarkan mereka menunggu." Aktif dan proaktiflah sepanjang waktu.

#Berkhidmat ada tiga caranya. Dengan tenaga, harta, dan doa. Kalau dipakai semuanya, tentu ini lebih baik. Sekiranya belum bisa semuanya, niatkan dan ikhtiarkan. Insya Allah pelan-pelan akan dimampukan.

Ibnu Abbas ketika masih kecil berkhidmat dengan tenaga kepada Nabi, lalu Nabi mendoakan kecerdasan kepada Ibnu Abbas. Sekarang, kita mengenal Ibnu Abbas sebagai sahabat yang kuat daya ingatnya dan cerdas.

Guru pada umumnya tidak minta dihormati oleh muridnya. Namun, orang yang beradab dan sadar bahwa dirinya seorang murid harus tahu diri untuk menghormati gurunya. Right?

Lagi pula, berkhidmat ini penuh keberkahan. Fakhruddin al-Arsabandi, saat tenar dan berkuasa, mengungkapkan rahasia suksesnya, "Aku mendapatkan kedudukan yang mulia ini karena berkhidmat kepada guruku."

Mari diterapkan. Semoga berkah berlimpah. Sekian dari saya, Ippho Santosa.


Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia 2020

Jumat, 06 April 2018

Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan

 Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan

Sekian tahun saya tinggal bersama kakek dan nenek. Beliau (kakek saya) adalah seorang karyawan. Ayah dan ibu saya juga. Karyawan. Tidak terkecuali kakak saya yang turut membantu biaya sekolah saya. Nah, ketika saya menjadi entrepreneur, ini adalah sesuatu yang baru di keluarga saya.

motivator-untuk-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-perusahaan

motivator-untuk-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-perusahaan

Layaknya entrepreneur-entrepreneur lainnya, niat saya saat itu untuk penafkahan yang lebih baik. Kurang-lebih begitu. Nggak kepikir soal sunnah atau membantu pembangunan negara. Kemudian barulah saya sadar ternyata menjadi entrepreneur itu bagian dari sunnah dan sedikit-banyak membantu pembangunan negara.

Menurut data dari pemerintah, negara-negara maju memiliki wirausaha di atas 14%. Kita (Indonesia) sekarang ini angkanya masih 3,01%. Belum ideal memang. Oleh karena itu, pemerintah sangat mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda untuk turut membantu pembangunan negara.

Disebut-sebut membantu pembangunan negara, kok bisa? Ya bisa, karena setiap unit usaha yang hadir akan membuka lapangan kerja dan ujung-ujungnya menggerakkan roda ekonomi. Betul apa betul?

Ternyata ini tidak sesulit yang kita bayangkan. Anak kecil pun bisa dilatih entrepreneurship-nya. Saran saya, biasakan anak untuk menyukai dunia penjualan sejak dini. Ya, sejak dini. Terjun langsung sebagai penjual pun tak masalah. Lebih bagus malah. Pelan-pelan ia akan terbiasa dengan risiko dan transaksi.

Ini kita terapkan di TK dan SD Khalifah. Alhamdulillah, sekarang sudah puluhan cabang, dari Aceh sampai Papua. Termasuk di Kampus Bisnis Umar Usman di Pejaten, Jakarta.

Ketika saya bertemu Chairul Tanjung, beliau juga menyarankan hal serupa pada saya. Ajarkan ilmu penjualan sejak dini. Pesan Chairul Tanjung selanjutnya, "Jangan takut mengambil resiko. Jika berhasil, kita akan bahagia. Jika gagal, kita akan lebih bijaksana." Saya pikir kalimat itu ada benarnya

Teman-teman siap praktek? Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah.


 Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan

Kamis, 05 April 2018

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Pertama-tama, saya mau bertanya. Rp 1 M, terhitung besar atau kecil? Relatif, sebenarnya. Tergantung kapasitas kita. Terlepas dari itu, saya yakin Anda setuju dengan kalimat-kalimat berikut ini:


Motivator-Indonesia-Motivator-Perusahaan-Motivator-Untuk-Perusahaan

Motivator-Indonesia-Motivator-Perusahaan-Motivator-Untuk-Perusahaan 

-       Rp 1 M menjadi mudah, jika kita tahu ilmunya. Apalagi kalau cuma Rp 100 juta.

-       Masalah (Outer Problem) sebesar Rp 100 juta menjadi kecil, jika kapasitas kita (Inner-Capacity) sudah Rp 500 juta.

-       Dengan kata lain, yang menjadi kunci adalah kapasitas kita. Maka perbesar kapasitas kita!

Berdasarkan pengalaman saya yang sudah-sudah, hadirnya ilmu yang tepat adalah cara terbaik untuk memperbesar kapasitas. Sekali lagi, hadirnya ilmu yang tepat.

Bisakah Anda menyetir sedan? Bisa, kalau Anda sudah menguasai ilmu menyetir sedan.

Bisakah Anda menyetir truk? Bisa, kalau Anda sudah menguasai ilmu menyetir truk (baca: memperbesar kapasitas).

Satu lagi. Mengelola sebuah warung beda dengan mengelola sebuah supermarket. Right? Kita sama-sama maklum, perlu ilmu yang lebih mumpuni (baca: kapasitas lebih besar) untuk mengelola supermarket.

Terus, apa hikmahnya? Belajarlah. Cari ilmu. Cari pengalaman. Insya Allah dengan belajar, kapasitas kita akan membesar. Mumpuni, istilah lainnya.

Dan terakhir ingatlah, Outer Problem akan mengecil, seiring Inner-Capacity kita yang membesar. Semoga berkah berlimpah. Sekian dari saya, Ippho Santosa.


Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Rabu, 04 April 2018

Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan

Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan

Sudirman bukan saja seorang jenderal, tapi juga seorang ustadz.

Menurut catatan sejarah, Sudirman dan adiknya belajar Islam di bawah bimbingan Kyai Haji Qahar. Boleh dibilang, Sudirman adalah orang yang taat beragama dan shalat tepat waktu. Ia pun dipercaya untuk melantunkan azan dan iqamah.

Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan

Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan

Sudah terlihat sejak kecil, Sudirman punya jiwa sosial yang tinggi. Ia gemar membantu. Pendidikan yang pernah dikecapnya adalah Sekolah Guru Muhammadiyah di Solo, tapi tidak sampai tamat. Namun demikian, beliau sempat menjadi guru di Muhammadiyah Cilacap.

Anak buahnya biasa menyapa Kajine, istilah Jawa untuk panggilan Pak Haji. Padahal beliau belum pernah ke Mekkah apalagi sampai berhaji. Satu lagi. Ia gemar berzikir dan menjaga wudhu. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA).

Surah Ash-Shaf ayat 10-12 sering ia kutip dan sampaikan kepada anak buahnya. Intinya tentang suatu perniagaan yang benar-benar menyelamatkan, yaitu dengan berjuang di jalan Allah dengan harta dan jiwa.

Ketika ia sakit keras, ia tetap memilih untuk berjuang. Tidak diam. Selama bertahun-tahun. Karena jasa-jasanya, Sudirman ditampilkan dalam uang kertas rupiah keluaran 1968 serta namanya diabadikan menjadi nama sejumlah jalan besar, universitas, museum, dan monumen.

Muhammad Isa Anshary menyatakan bahwa Sudirman adalah putra revolusi, karena dia lahir dalam revolusi, dan dibesarkan oleh revolusi. Yang jelas, Sudirman bukan saja seorang jenderal, tapi juga seorang ustadz. Semoga menjadi inspirasi bagi kita.



Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan

Selasa, 03 April 2018

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Pilihan

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Pilihan

Azan & Aktor Hollywood

Dalam azan, sebenarnya ada dua seruan. Pertama, seruan untuk sholat. Kedua, seruan untuk menang. Ayo sholat, ayo menang. Menurut saya, ini hebat sekali. Lebih hebat dari yell-yell motivasi manapun!

Dua aktor ternama Hollywood, Liam Neeson juga Will Smith, sempat terpana dan terpesona dengan #SuaraAzan. Ini terjadi di Turki dan di India. Justin Bieber bahkan pernah menghentikan sejenak konsernya demi menghormati azan.

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Pilihan

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Pilihan

Nggak percaya? Silakan googling berita-beritanya. Sahih insya Allah. Ternyata mereka bertiga lebih pancasilais ketimbang si pembaca puisi itu. Btw, suara azan dianggap kalah merdu, menurut si pembaca puisi itu.

Apa pendapat saya? Pernyataan dia jelas-jelas menghina dan merendahkan. Repotnya, kalau kita protes, ntar kita dianggap terlalu vokal dan radikal. Padahal siapa yang bermulut kasar dan berpikir dangkal?

Kita berulang kali diminta untuk sabar dan menjaga sikap. Selaluuu begitu. Sementara orang-orang seperti dia seenaknya tidak menjaga mulut dan tidak menjaga sikap. Apa mungkin karena mereka sadar bahwa mereka kebal hukum?

Azan itu istimewa. Pesan Nabi, kalau ada azan, dengarlah dan jawablah. Selesai azan, berdoalah. Bayangkan, ini reminder dan calling untuk beribadah kepada-Nya. Sarat dengan doa serta harapan. Itu kan indah sekali. Setidaknya, bagi seorang Muslim yang masih punya iman di hatinya.

Bagi saya, kalau kau belum tahu soal syariat, kalau kau belum tahu soal azan, #belajarlah. Jangan pongah. Tak perlu pula kau rendahkan azan dan kau banding-bandingkan dengan kidung serta puisi.

Kalaupun kau tak mau belajar soal syariat dan azan, yah diam dan hormatilah. Ini Indonesia. Saling menghormati, saling menghargai, itu baru namanya Indonesia, itu baru namanya Pancasila.

Di sisi lain, bagi seluruh Muslim, saya menganjurkan kita semua untuk introspeksi. Barangkali selama ini kita sering mengabaikan azan. Tidak mengindahkan. Allah izinkan peristiwa ini terjadi, mungkin agar kita kembali mengingat pentingnya azan dan pentingnya sholat.

Tulisan ini boleh di-share. Berulang-ulang. Seluas-luasnya. Sekian dari saya, Ippho Santosa.


Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Pilihan