Rabu, 05 September 2018

Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia

Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia

Pendidikan formal saat ini, entah itu SD, SMP, atau SMA, hanya mengarah pada 'angka tertinggi' dan 'kampus favorit'. Apapun dilakukan agar si anak bisa meraih angka tertinggi dan masuk kampus favorit.

Bagaimana dengan minat dan bakat si anak? Bagaimana dengan cita-cita khusus si anak? Itu tidak terlalu dipikirkan. Fenomena ini setidaknya terjadi pada keluarga rata-rata.
Motivator-Perusahaan-Motivasi-Terhadap-Karyawan-Motivator-Indonesia-Terbaik-Motivator-Indonesia

Motivator-Perusahaan-Motivasi-Terhadap-Karyawan-Motivator-Indonesia-Terbaik-Motivator-Indonesia

Kemarin saya dan istri menonton film 'Big Brother. Two thumbs up for #BigBrother and #DonnieYen. CGI-nya oke, action-nya oke, humornya juga oke. Walaupun beberapa dialognya rada lebay (film di mana-mana yah begitu, ada lebay-lebaynya).

Saya pribadi terkesan dengan pesan-pesan yang tersirat tentang pendidikan di film ini. Ya, bagaimana orangtua dan guru hendaknya memperhatikan minat dan bakat si anak, bukan semata-mata pencapaian akademis. Yang jelas, film ini menghibur!

Saya ini pendidik. Mengelola puluhan TK, SD, dan kampus. Jujur, saya lebih senang melihat murid yang supel (banyak temannya), ada rasa enjoy ketika belajar, dan berkesempatan menyalurkan minat dan bakatnya, daripada sibuk-sibuk melulu dengan pencapaian akademis.

Begini. Bukannya pencapaian akademis itu tidak perlu. Yah perlu. Tapi pergaulan (banyak teman) lebih diperlukan. Demikian pula rasa enjoy ketika belajar. Jangan sampai murid merasa stress ketika belajar. Minat? Bakat? Tentu saja, ini tidak boleh diabaikan.

Mari kita sampaikan (remind) hal ini kepada keluarga kita dan orang-orang di sekitar kita. Insya Allah kalau diterapkan, ini akan menjadi bekal bagi kehidupan mereka kelak. Sekian, semoga berkah berlimpah.

Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia

Kamis, 23 Agustus 2018

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan

Entah berapa kali orang-orang bertanya ke saya soal memulai usaha. Baiklah, saya bagikan tips-tipsnya.

Pertama, mengenal customer. Saat menentukan jenis usaha yang akan dijalankan, coba pikirkan baik-baik jenis customer yang kita inginkan. Ini penting. Kenapa? Karena hal ini akan berpengaruh terhadap persepsi dan manfaat yang akan kita hadirkan pada produk.
motivator-perusahaan-motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-pilihan

motivator-perusahaan-motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-pilihan

Maka, coba pikirkan siapakah target pasar kita? Berapa usia mereka? Berapa pendapatan mereka? Apa yang mereka butuhkan? Apa yang mereka inginkan? Bagaimana mereka berperilaku? Seperti apa ciri-ciri mereka? Jenis message seperti apa yang bisa mereka terima?

Kedua, mengenal competitor. Mempelajari competitor bukan berarti kita menyontek mentah-mentah cara mereka. Bukan begitu. Melainkan mencontoh best practice dari mereka serta mengetahui kelemahan-kelemahan mereka.

Setelah itu, hal-hal yang positif dan relevan, kita terapkan pada bisnis kita. Tentu, dengan penyesuaian-penyesuaian. Selain itu, kita juga perlu mempelajari keunikan produk mereka, baik dari segi persepsi maupun dari segi manfaat.

Ketiga, menentukan keunikan brand kita. Berusahalah membangun brand yang unik dan menonjol dari bisnis-bisnis lainnya. Coba cari tahu apa yang membuat bisnis kita berbeda dan lebih unggul ketimbang competitor lainnya.

Saran, sekiranya tidak kuat dari segi modal, jangan pernah bersaing habis-habisan dari segi harga. Lebih baik, tetaplah menjual barang yang berkualitas, lalu temukan keunikan dan keunggulan tersendiri. Ingat, perang harga hanya menguntungkan mereka yang bermodal kuat.

Sekian, semoga bermanfaat.

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan

Senin, 20 Agustus 2018

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Bayangkan, apa jadinya bila orang miskin tiba-tiba memenangkan lotre dalam jumlah yang besar? Penelitian dari University of Kentucky, University of Pittsburgh, dan Vanderbilt University membuktikan, dalam lima tahun, para pemenang lotre jadi bangkrut. Miskin lagi.

motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivasi-terhadap-karyawan

motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivasi-terhadap-karyawan

Perlu contoh? Pada 2003, nama Callie Rogers tiba-tiba menjadi perbincangan di Inggris. Di usia 16, ia memenangkan lotre bernilai 1,8 juta poundsterling atau Rp 35 miliar! Callie Rogers pun menyandang status pemenang lotre termuda di Inggris.

Bergelimangan harta, Callie Rogers menjalani hidup dengan berfoya-foya. Tak lama setelah mendapat hadiah lotere, Callie Rogers tak mau meneruskan sekolah dan bekerja. Sebelum memenangkan lotre tersebut, Callie Rogers bekerja sebagai penjaga toko.

Dia lebih banyak menghabiskan uang untuk baju, pesta, narkoba, operasi plastik, liburan dan hadiah. Dan kini, ibu tiga anak itu harus bersusah payah sebagai perawat demi menyambung hidup karena hartanya sudah habis. Penyesalan selalu datang di akhir ketika Callie Rogers merasa tak sanggup memberikan perawatan yang layak bagi buah hatinya, terutama Blake yang mengidap cerebral palsy.

Inilah akibat dari surplus uang tapi minus ilmu. Tak mampu mengelola uang. Ingat, uang bisa datang dan pergi. Tapi dengan ilmu, kita bisa mendatangkan uang, lagi dan lagi. Uang, penting. Ilmu di balik uang jauh lebih penting. Teman-teman setuju? Tulisan ini boleh di-share.


Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Minggu, 19 Agustus 2018

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia Terbaik

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia Terbaik

Saya senang sekali saat bisa membantu klien mencapai targetnya. Puas rasanya. Apalagi kalau ternyata klien itu BUMN. Hitung-hitung, bantu negara. Walaupun hanya melalui training.
motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivator-terhadap-karyawan-motivator-indonesia-terbaik

motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivator-terhadap-karyawan-motivator-indonesia-terbaik

Setiap kita hendaknya berpikir besar. Namanya manusia tak cukup memikirkan perut dan dapurnya sendiri. Saya ulang, kita harusnya berpikir besar. Bantu sesama. Bantu negara. Dengan apa saja, termasuk dengan uang. Niatkan seperti itu.

Mustahil? Muluk-muluk? Ketinggian. Nggak juga. Kalau kita serius, akan ada jalannya. Dimampukan insya Allah. Walaupun sedikit. Teman-teman mesti yakin. Baiklah, saya kasih contohnya biar tambah yakin.

Rakyat Korea Selatan pada tahun 1998 ternyata pernah urunan emas demi membantu pembayaran utang negara. Rakyat Malaysia juga sama, pada tahun 2018 urunan uang demi membantu pembayaran utang negara, walaupun belum seberhasil Korsel.

Bagaimana dengan membantu negara lain? Mungkin saja. Bill Gates sempat ikut melunasi utang Nigeria ke Jepang sebesar Rp 950 Miliar (Kompas, Januari 2018). Rakyat Uni Eropa sempat urunan demi membantu pembayaran utang Yunani (CNN, 2015), walaupun belum seberhasil Bill Gates.

Dan jangan salah. Dulu, kita pun pernah melakukannya. Perlu contoh? Bongkahan emas seberat 38 kilogram di puncak Monas adalah sumbangan dari pengusaha Aceh, Teuku Markam.

Tempat proklamasi kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur merupakan wakaf pengusaha keturunan Yaman yang tinggal di Indonesia, Faradj bin Said Awad Martak.

Tak cukup sampai di situ. Dengan ikhlas, Sultan Hamengku Buwono IX pun turut menyumbangkan 6,5 juta Gulden pada pemerintah saat itu.

Kuncinya, pemerintah bisa dipercaya. Saya ulang, pemerintah bisa dipercaya. Sehingga rakyat tidak ragu-ragu untuk mengeluarkan uang, emas, dan apa saja miliknya untuk negara.

Belum lagi adanya hartawan yang dermawan. Bisa dipastikan, bantuan si hartawan ini akan signifikan jumlahnya dan menggerakkan tokoh-tokoh yang lain. Anda bisa membayangkan? Saya bisa.

Jadi, membantu negara dalam bentuk uang bukanlah sebuah perkara yang mustahil dan muluk-muluk. Sudah banyak contohnya. Kita doakan ya agar masa-masa seperti itu segera terjadi. Bisa insya Allah. Aamiin.

Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah.

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia Terbaik

Jumat, 20 Juli 2018

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan

Apa profesi Anda? Profesional atau entrepreneur?

Di antara kita, sebagian memilih jadi profesional, sebagian lagi memilih jadi entrepreneur. Yah silakan saja. Choice. Masing-masing ada konsekuensi.

motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-terhadap-karyawan-motivator-untuk-perusahaan

motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-terhadap-karyawan-motivator-untuk-perusahaan

Kakek saya, ayah saya, ibu saya, dan kakak saya, mereka semua memilih jadi profesional, sepanjang hidup mereka. Dan mereka-lah yang menafkahi saya sebelum saya mencari nafkah sendiri. Tanpa mereka, saya nggak akan jadi apa-apa.

Gimana dengan entrepreneurship?

Inilah saran saya kepada entrepreneur. Mulailah berbisnis semuda mungkin. Mumpung lagi semangat-semangatnya. Mumpung lagi berani-beraninya. Mumpung ada banyak waktu. Mumpung masih sedikit tanggungan.

Yang saya lihat, tingkat semangat dan tingkat keberanian si muda, memang rada beda dengan senior-seniornya. Beneran, beda! Belum lagi, ketika muda, Anda punya banyak waktu untuk menghabiskan 'jatah gagal'. Ini sepertinya sepele atau lelucon, padahal nggak.

Dan jangan salah. Di Era Digital seperti sekarang ini, berbagai kemudahan ada di ujung jari kita. Boleh dibilang, jempol adalah aset yang teramat besar pun bisa menghasilkan uang, TANPA HARUS keringatan, TANPA HARUS macet-macetan, TANPA HARUS punya ruko dan kios.

Jempol + Internet = Duit

Bijaklah. Ketika orang lain menghabiskan waktu bersama gadget dan komputernya, Anda malah menghasilkan uang melalui gadget dan komputer Anda. Keren nggak tuh? Yah keren banget!

Saya, Ippho Santosa, turut mendoakan. Semoga hidup Anda semakin berkah dan semakin berlimpah dengan menjadi entrepreneur, dengan memanfaatkan masa muda, dengan memanfaatkan internet, socmed, dan gadget. Aamiin.

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan

Selasa, 17 Juli 2018

Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Motivator Indonesia,  Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Anda pernah ikut seminar? Berapa kali?

Suatu hari saya merenung, berapa biaya yang telah saya keluarkan untuk berguru alias belajar selama 5 tahun terakhir. Hitung-hitung, ternyata sudah ratusan juta rupiah (Sebenarnya, wajar-wajar saja. Untuk kuliah saja, kita menghabiskan biaya hingga puluhan juta rupiah).

Karena itulah, saya salut sama teman-teman yang ikut seminar saya. Biasanya, sepertiga dari mereka berasal dari luar kota. Sengaja datang jauh-jauh hanya untuk mencari ilmu. Ya, mencari ilmu. Sebenarnya, nggak bakal rugi. Kalau sedekah saja berbalas, menuntut ilmu akan lebih berbalas. Soalnya memang wajib.
motivator-indonesia-motivasi-terhadap-karyawan

motivator-indonesia-motivasi-terhadap-karyawan

Dua orang alumni saya, Mas Basori dan Kak Diaz, terkenal gandrung sama seminar-seminar saya. Mereka sungguh-sungguh terhadap ilmu bisnis dan ilmu lainnya. Masing-masing mereka telah mengikuti seminar saya sampai puluhan kali. Mereka pun bela-belain kuliah S2 demi mencari ilmu.

Namanya ilmu, guru, dan buku harus diburu, jangan ditunggu. Ketika dulu kuliah, saya sering nggak makan karena terbatasnya uang. Tapi yang namanya buku, saya selalu beli. Nggak pernah terlewat. Sewaktu tamat kuliah, di antara teman-teman, sayalah yang paling lengkap bukunya.

Apa yang saya pahami kemudian, mereka yang sungguh-sungguh dengan ilmu, dijamin tidak fakir. Ilmu itu cahaya. Fakir itu gelap. Mana mungkin bertemu kedua-duanya? Agama pun memuliakan mereka yang terlibat dengan ilmu.

Ya, sesiapa yang terlibat dengan ilmu, semua dimuliakan. Misalnya orang yang belajar, orang yang mengajar, orang yang meneliti, orang yang membiayai kegiatan keilmuan, orang yang menyiapkan majelis ilmu, dan lain-lain.

Kembali ke dua orang alumni saya, Mas Basori dan Kak Diaz. Mereka bukan saja mempelajari dan mendalami ilmu bisnis, tapi juga menerapkannya. Lebih dari itu, mereka juga membimbing ratusan orang sehingga berhasil menjadi pebisnis dengan omzet puluhan sampai ratusan juta rupiah. Sukses dan menyukseskan, istilah saya.

Pesan saya, sungguh-sungguhlah terhadap ilmu. Agar berubah nasibmu dan membaik rezekimu. Belum lagi dari segi keberkahan yang akan menyertai selalu. Pada akhirnya, "Happy learning! Happy earning!"


Motivator Indonesia,  Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Dalam keluarga, nafkah itu perlu. Tapi bukan penentu.

Menyoal penghasilan, Robert Waldinger dalam riset 75 tahun pernah mengungkap bahwa uang bukanlah hal yang membuat orang paling bahagia.
motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivator-untuk-perusahaan-motivasi-terhadap-karyawan

motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivator-untuk-perusahaan-motivasi-terhadap-karyawan

Hubungan penuh cinta yang sehatlah yang membuat orang merasa paling bahagia. Waldinger menceritakan hasil risetnya dalam sesi TED talk.

Hidup memang butuh uang. Ini mutlak. Namun saat Anda berada pada titik nyaman, korelasi antara uang dan kebahagiaan menjadi kabur. Blur.

Karena itu, baiknya pasangan yang kuat dimaknai bukan dari materi. Melainkan dari sosok yang membuat pasangannya menjadi lebih bahagia dan lebih baik (ilmu, iman, amal).

Saya harap Anda setuju dengan saya. Semoga berkah berlimpah.

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Minggu, 15 Juli 2018

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan


Pernah merantau?

Ternyata banyak manfaatnya. Apa saja? Anda akan menjadi seseorang yang berani mengambil risiko dan tantangan, sekaligus menjadi seseorang yang mandiri dan bertanggungjawab. Selain itu, menjadi seseorang yang mudah beradaptasi dan lebih toleran. Tambahan lagi, semakin mencintai daerah asal sembari menghargai adat dan kebiasaan dari daerah-daerah lain.

Biasanya begitu.

Motivasi-Terhadap-Karyawan-Motivator-Indonesia-Motivator-Perusahaan-Motivator-Untuk-PerusahaanMotivasi-Terhadap-Karyawan-Motivator-Indonesia-Motivator-Perusahaan-Motivator-Untuk-Perusahaan
Di seminar kemarin di Korea, saya juga mengupas soal merantau. Jauh-jauh hari Imam Syafii telah menyerukan itu, “Pergilah dari rumahmu demi lima faedah, yaitu menghilangkan kejenuhan, mencari bekal hidup, mencari ilmu, mencari teman, dan belajar tatakrama.”

Bukan sekedar menganjurkan, Imam Syafii juga melakukan. Terlahir di Palestina, kemudian ia hijrah ke Madinah, Irak, dan Mesir.” Alhamdulillah, saya dan keluarga pernah menziarahi makamnya dua kali di Mesir.

Menyikapi merantau, Imam Syafii pernah menuliskan seuntai perumpamaan yang indah, “Air akan bening dan layak minum, jika ia mengalir. Singa akan beroleh mangsa, jika ia meninggalkan sarangnya. Anak panah akan beroleh sasaran, jika ia meninggalkan busurnya. Nah, manusia akan beroleh derajat mulia, jika ia meninggalkan tempat aslinya dan mendapatkan tempat barunya. Bagaikan emas yang terangkat dari tempat asalnya.”

Ingatlah, rezeki itu perlu dijemput.
- Kadang rezeki orang di negeri kita.
- Kadang rezeki kita di negeri orang.

Saya pribadi, terlahir di Pekanbaru, kemudian merantau ke Malaysia, lalu balik ke Batam, dan sekarang menetap di BSD, dekat Jakarta. Ibu saya, Sumatera. Ayah saya, Jawa. Istri saya, Kalimantan. Jadi, anak saya disebut orang mana? Yang jelas, orang baik-baik, hehehe.

Pesan dari Sang Pencipta, manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal. Pesan kebaikan ini teramat sulit untuk dilaksanakan sekiranya tidak ada yang merantau. Tulisan ini boleh di-share.

Gimana dengan rezeki? Insya Allah akan lebih baik. Sesiapa yang berhijrah dan niatnya lurus, maka ia akan dianugerahi rezeki yang luas, bahkan bisa memiliki properti. Soal ini, ada dalilnya. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Jumat, 13 Juli 2018

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan


Punya mobil? Punya rumah?

Menurut Gaikindo, rasio jumlah kendaraan terhadap penduduk Indonesia adalah 1 mobil banding 70 penduduk. Artinya, satu mobil untuk 70 orang.

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan

Data BPS menunjukkan bahwa sekitar 82 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki rumah sendiri, sementara sisanya sekitar 17 persen belum memiliki rumah sendiri.

Anda termasuk yang mana?

Kalau sekarang Anda punya ini dan itu, bukan berarti Anda telah sukses. Belum tentu. Yang benar, orangtua dan guru Anda-lah yang telah sukses. Kok gitu? Yah begitu. Bukankah mereka yang telah mengantarkan Anda meraih ini dan itu?

Tak sedikit pemimpin (leader) yang malas-malasan saat sudah berhasil mempunyai mobil, punya rumah, dan berumrah. Mereka nggak mikir, apakah tim dan tangan kanan-nya sudah berhasil mencapai hal serupa, apa belum.

Sekiranya kita ingin disebut sukses, hendaknya ini kita buktikan dengan mengantarkan orang lain meraih ini dan itu. Dengan kata lain, bukan sekedar kita yang mencapai impian. Melainkan juga mengantarkan orang lain mencapai impian. Itu baru layak disebut sukses!

Kalau sekedar meraih impian, itu adalah pemikiran yang egois. Mengantarkan orang lain meraih impiannya, nah itu baru pemikiran yang humanis. Insya Allah akan berbuah manis. Saya, Ippho Santosa, turut mendoakan Anda beserta tim Anda bisa tumbuh bersama, maju bersama, sukses bersama, di tengah persaingan yang begitu dinamis.

Semoga berkah berlimpah!


Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan

Rabu, 11 Juli 2018

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia

"Hati-hati. Setiap keinginan harus diteliti... Boleh ikhtiar mati-matian, hanya untuk sesuatu yang bisa dibawa mati... Sesuatu yang nggak abadi, ngapain masuk ke hati?" Itulah pesan guru saya jauh-jauh hari. Dan ini perlu kita resapi.

Apakah mobil dan rumah bisa dibawa mati? Hm, karena Anda sudah sering membaca tulisan-tulisan saya, pastilah Anda menjawab, "Bisa!" Pakailah mobil dan rumahnya untuk kebaikan. Misal, mencari nafkah, mencari ilmu, mengantar anak, mengantar tamu, dll. Insya Allah mobilnya kelak dibawa mati sebagai amal kebaikan.

Right?

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia
motivasi-terhadap-karyawan-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia
Bahkan mencari nafkah dan mencari ilmu itu terhitung jihad, bukan ibadah biasa. Sekali lagi, bukan ibadah biasa. Telah diserukan di mana-mana, berjuang atau ber-jihad-lah di jalan Allah.

Sambil bercanda, teman saya ngomong begini, "Biarlah Fortuner, biarlah Pajero, biarlah CRV, yang penting punya sendiri. Daripada motor second tapi nyewa." Hehehe. Yang belum punya mobil, semoga segera ya. Beli cash. Aamiin. Saya bantu doain. Lebih baik bilang amin, daripada tersinggung, hehehe.

Tapi, inilah keluhan mereka:
"DP sih bisa, tapi nyicilnya itu lho."

"Badai pasti berlalu, cicilan belum tentu."

"Teroris, kami tidak takut. Debt collector, barulah kami takut."

Hehehe, ada-ada saja. Mendengar celetukan ini, saya cuma tersenyum. Menurut saya, karena itulah kita perlu belajar memperbesar Self-Capacity, sehingga Outer Problem mengecil dengan sendirinya. Termasuk cicilan dan tagihan.

Di bisnis, saya berusaha menuntun para mitra step-by-step untuk memperbesar Self-Capacity. Termasuk memiliki mobil impian dan rumah impian. Sekalian berumrah. Nggak terlalu sulit, ternyata. Ingatlah, ganteng nggak jaminan. sertifikat tanah baru bisa jadi jaminan, hehehe.

Terus baiknya, punya mobil dulu, atau punya rumah dulu? Sebenarnya, lebih baik punya mobil sekalian garasinya. Nggak usah ketawa. Bilang amin lagi, hehehe. Dalam berdoa, biasakan pakai 'dan' bukan 'atau'. Dua-duanya boleh kok, nggak harus salah satu. Buktinya, bertahun-tahun Anda berdoa agar selamat dunia dan akhirat, bukan salah satu. Bukankah begitu?

Fyi, menjelang 2018, jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 26,5 juta jiwa. Mobil masih terhitung barang mewah bagi sebagian besar orang Indonesia.

Punya motor, yah disyukuri. Itu mesti. Second, tetap disyukuri. Masih nyicil dan nunggak-nunggak, tetap disyukuri. Sambil berusaha lebih baik lagi. Bukan untuk gaya sana-sini. Tapi niatnya untuk menyamankan keluarga yang dinafkahi. Sekiranya niat baik sudah dimiliki, Yang Maha Baik tentulah memudahkan, itu pasti.

Sekali lagi, mari perbaiki niat kita saat menginginkan sesuatu. Ada Allah dalam setiap keinginan kita. Niat itu salah satu cara memperbesar Self-Capacity... Saya, Ippho Santosa, turut mendoakan teman-teman di sini. Semoga hidup Anda berkah berlimpah. Doakan juga saya dan keluarga saya...


Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia

Rabu, 04 Juli 2018

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan

Teman-teman pernah belanja online? Seberapa penting ulasan bagi teman-teman?

Hampir semua barang yang dulunya kita beli di toko, sekarang sudah bisa dibeli secara online. Ingat, kegandrungan belanja online ini bukan saja dimiliki oleh kaum milenial, terbukti para ibu pun sering mencari kebutuhan si kecil melalui internet.

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan

Belanja secara online kadang bisa membingungkan, terutama saat konsumen harus memilih suatu produk. Orang rata-rata akan memilih berdasarkan rating dan review. Kendati begitu, ternyata produk dengan rating tertinggi tak selalu yang terbaik.

Menurut studi dari Derek Powell, PhD, peneliti Stanford University, ulasan memang membantu kita menentukan produk yang dibeli, tapi bukan yang terbaik. Tidak jaminan. Sekali lagi, tidak jaminan.

Hasil penelitian mengungkapkan, produk dengan jumlah ulasan lebih banyak akan cenderung dibeli, bahkan walau peringkatnya rendah. Menariknya, jika ada dua produk yang sama-sama memiliki ulasan buruk maka konsumen tetap akan membeli produk dengan ulasan terbanyak.

Teman-teman yang punya toko online harus memperhatikan hal ini. Maka, mintalah konsumen kita untuk memberikan ulasan. Tentunya, ulasan yang jujur dan alami. Mudah-mudahan ini bisa membuat toko online kita semakin ramai dan menguntungkan.

Siap?

Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah!

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan

Senin, 02 Juli 2018

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan


Dunia online, jangan dianggap enteng. Bisnis online, kalau ditekuni, hasilnya bisa menyamai bahkan melebihi bisnis offline. Itulah faktanya.

Kenapa bisnis online semakin digemari belakangan ini? Banyak alasannya. Tak perlu ruko. Tak perlu karyawan. Tak perlu perizinan. Setidaknya di tahap awal. Hemat tho? Satu lagi. Tak perlu keahlian berbicara.
motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan

motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan

Begitulah. Toko online, bagian dari bisnis online, tidak membutuhkan banyak modal. Pada umumnya, toko atau ruko adalah sebuah bangunan yang di dalamnya tertata rapi barang-barang dagangan, baik itu kebutuhan primer maupun sekunder.

Namun, lain halnya dengan toko online. Beda. Toko online tidak membutuhkan toko fisik atau bangunan fisik. Right?

Anda hanya memerlukan gadget, koneksi internet, dan pandai dalam menyiapkan template (untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan konsumen). Secara umum, cuma itu. Produk? Tak harus dibikin sendiri. Jadinya sangat hemat dan sangat mudah.

Pastikan saja kualitas dan spesifikasi barang yang dijual sesuai dengan harapan konsumen. So, hindari janji dan tampilan berlebihan ketika berpromosi. Menjaga nama baik sangat diperlukan dalam bisnis apapun, entah itu online atau offline.

Sebab orang hanya tahu nama Anda atau nama toko Anda, tak peduli produk Anda dari mana. Ya, ini soal reputasi. Sesuatu yang sangat mahal.

Bilamana Anda membuat suatu kesalahan, seperti barang tidak sesuai spesifikasi, maka ini bisa menyebabkan orang-orang kecewa dan memberikan testimoni yang buruk. Ujung-ujungnya nama Anda dan nama toko Anda akan tercemar. Bahkan bisa viral.

Tantangan berikutnya, bagaimana caranya agar bisnis online atau toko online Anda diketahui oleh orang banyak. Tidak bisa tidak, Anda harus mengoptimasi socmed, web, dan blog Anda. Sehingga muncul dan selalu muncul ketika konsumen mencari (search) di socmed dan Google.

Untuk itulah, kita perlu belajar internet marketing. Ya, internet marketing. Percayalah, ini tidak sesulit yang dibayangkan. Belajar dan praktek 2 minggu saja, sudah kelihatan hasilnya. Yang penting, kita sungguh-sungguh dan berani mencoba.

Happy selling! Semoga berkah berlimpah!


Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Sekiranya Anda harus memilih, kira-kira apa pilihan Anda, uang atau waktu luang? Jangan langsung dijawab, coba pikirkan dulu.

motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan-motivator-terhadap-karyawan

motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan-motivator-terhadap-karyawan

Apa jawaban Anda?

Menurut riset dalam Journal of Social Psychological and Personality Science, memiliki waktu luang akan meningkatkan kebahagiaan daripada memiliki uang. Benarkah? Ya, benar. Tidak main-main, kesimpulan itu dihasilkan berdasarkan survei atas 4.600 responden.

Terbukti sebagian orang rela mengorbankan uang demi berlibur, membayar toll demi hemat waktu, menolak lembur demi ngumpul sama keluarga, memilih pesawat terbang yang lebih mahal daripada kereta api, dst. Betul apa betul?

Waktu luang dan uang, tentu kedua-duanya kita perlukan. Ini tak bisa disangkal. Dan ketidakseimbangan di antara keduanya akan memicu kekusutan dalam hidup kita.
- Kebayang, punya waktu luang tapi sama sekali tidak punya uang?
- Kebayang kalau sebaliknya, punya uang tapi sama sekali tidak punya waktu luang?

Kebayang?

Menariknya, semakin berumur seseorang, semakin besar prioritasnya pada waktu luang. Dan semakin mapan seseorang, semakin besar prioritasnya pada waktu luang. Biasanya kita seperti itu, walaupun ini tidak berlaku pada semua orang. Di mana-mana, pengecualian itu selalu ada.

Satu poin yang perlu ditekankan berulang-ulang di sini adalah, kesibukan kita mencari uang sering mengabaikan 'quality time' untuk keluarga dan ibadah. Nah, sekiranya sampai terjadi, yah ini patut disayangkan.

Keluarga dan ibadah hendaknya menjadi sentral dalam kehidupan kita, tak jadi soal sesibuk apapun kita. Idealnya, terkait waktu untuk keluarga dan ibadah, kita mampu mencukupkan 'quantity' dan 'quality'. Kalaupun terpaksa mengorbankan salah satunya, maka 'quality' jangan pernah diabaikan. Yup, utamakan 'quality'.

Ini pula yang dipesankan Richard Branson (Virgin Group) kepada saya beberapa waktu yang lalu, ketika saya tanyakan kepadanya keterkaitan antara keluarga dan bisnis. Memang dia bukan sosok yang sempurna. Tapi banyak hal yang bisa kita pelajari darinya terutama keterkaitan antara keluarga dan bisnis.

Sekian dulu inspirasi untuk hari ini, kapan-kapan kita sambung lagi. Happy weekend! Salam berkah berlimpah dari saya, Ippho Santosa!


Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Senin, 25 Juni 2018

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Pilihan

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Pilihan

Pernahkah Anda membayangkan hidup sampai di usia 100 tahun?

Dr Shigeaki Hinohara BUKAN dokter biasa. Dia adalah aset nasional Jepang. Lahir tahun 1911, meninggal tahun 2017 di usia 106. Dia salah satu pendidik tertua dan terlama di dunia. Dia telah menerbitkan lebih dari 150 buku, salah satunya mega-bestseller "Living Long, Living Good" yang terjual lebih dari 1,2 juta copy.

Ia menawarkan cara sehat dan cara bahagia yang LEBIH menyegarkan, yang berbeda dengan cara-cara pada umumnya. Salah satu pesannya, "Energi berasal terutama dari perasaan yang baik. Ya, perasaan yang baik."
motivator-indonesia-motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-pilihan

motivator-indonesia-motivator-indonesia-terkenal-motivator-indonesia-pilihan

Btw, positive thinking dan positive feeling ini juga diterapkan oleh pasangan selebriti Arie Untung dan Fenita Arie dalam keseharian mereka. Olahraga, harus. Supplement, harus. Tidur teratur, harus. Makan teratur, harus. Tapi perasaan yang baik juga harus.

Seperti yang teman-teman tahu, saya sering mengadakan seminar. Menjelang acara, biasanya saya berusaha berpikir yang baik-baik. Berlangsung lancar, bermanfaat, dan berkah. Itulah doa dan harapan saya. Saya pun mengajak tim saya untuk mendoakan dan mengharapkan hal serupa.

Setiap pikiran itu adalah doa. Ya, doa. Kenapa? Karena saat akal kita FOKUS pada sesuatu, maka kita sedang menghadirkan suatu realita. Tak sedikit orang yang mengeluh, doanya tidak dikabulkan Tuhan.

Padahal ia sudah berdoa dan beramal, eh tetap saja tidak dikabulkan oleh Tuhan. Sebenarnya, maaf, ini adalah sebuah prasangka yang jahat kepada Tuhan. Sebab Tuhan selalu mengabulkan doa yang kita ucapkan.

Sewaktu akal kita berpikir, serius dan fokus pada sesuatu, ia memiliki daya yang sangat kuat untuk memohon kepada Allah. Akhirnya terkabul. Makbul. Allah-lah yang berfirman “Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan!”

Ada beragam hikmah dan jawaban tentang doa yang tidak terkabul. Mungkin belum saatnya, mungkin tinggal menunggu saja, mungkin diganti yang setara, mungkin masih banyak dosa, mungkin disimpan untuk akhirat, dan lain-lain. Intinya, kita harus selalu positive thinking terhadap doa yang kita ucapkan.

Hal lain. Ada pula orang berdoa hanya di lisannya saja, berbeda dengan pikirannya. Bahkan kontra. Contoh, orang yang berdoa agar hidupnya kaya, namun akalnya fokus pada kemiskinan dan utang. Siang-malam kepikiran soal kemiskinan dan utang.

Ada ketidakcocokan antara lisan dan fokus pikirannya. Doa yang terkabul adalah doa yang selaras antara lisan dan fokus pikirannya. Yang Maha Kuasa pun berfirman, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku.” Maka, sangkalah yang baik-baik.

Ingat, positive thinking bukan saja menyehatkan dan membuat kita panjang umur, tapi juga menyukseskan. Sangat sukses. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Pilihan

Senin, 11 Juni 2018

Motivator Indonesia, Motivator Terkenal, Motivator Terbaik, Motivator Indonesia Pilihan

Motivator Indonesia, Motivator Terkenal, Motivator Terbaik, Motivator Indonesia Pilihan

#Lebaran, tinggal menghitung hari.

Sebagian nunggu hilal.
Yang lain nunggu halal.

Sebagian mikir THR.
Yang lain mikir 'THR'.
Tunangan Hari Raya.

Sebagian mengucapkan 'mohon maaf lahir batin'. Yang lain mengucapkan 'mohon nafkah lahir batin'. Hehehe...
Motivator-Indonesia-Motivator-Terkenal-Motivator-Terbaik-Motivator-Indonesia-Pilihan

Motivator-Indonesia-Motivator-Terkenal-Motivator-Terbaik-Motivator-Indonesia-Pilihan

Tapi kali ini saya tidak sedang membahas soal jodoh. Sama sekali tidak. Melainkan membahas soal mudik dan Lebaran. Boleh saya menyarankan sesuatu? Bagi teman-teman yang mudik, segeralah kembali.

"Apabila salah seorang dari kalian telah menyelesaikan urusannya (saat bepergian, termasuk mudik), hendaklah ia segera kembali kepada keluarganya," HR Bukhari. Demikianlah pesan Nabi Muhammad.

Satu tradisi yang sulit dipisahkan ketika mudik dan Lebaran adalah hidangan ketupat. Saya yakin Anda dan kita semua sering menyantapnya. Ngomong-ngomong soal ketupat, apa saja hikmahnya?

Ketupat (kupat) sebagai tradisi Muslim di nusantara saat Lebaran, diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Dan lazimnya, kupat dihidangkan dengan lauk bersantan (santen) atau “kupat santen” yang mengisyaratkan “kulo lepat, nyuwun ngapunten.”

Terjemahnya, saya salah mohon dimaafkan. Keren ya? Di sisi lain, kupat juga dapat dijabarkan sebagai “laku papat” atau empat tindakan, yakni Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan. Maksudnya?

-       Lebaran berasal dari kata “lebar”. Artinya selesai. Ini mengisyaratkan telah selesai menjalani ibadah puasa. Ini pula yang disampaikan oleh MA Salmun (1954).

-       Luberan berasal dari kata “luber”. Artinya meluap atau melimpah. Ini mengisyaratkan semangat berbagi dalam bentuk zakat dan sedekah.

-       Leburan, berasal dari kata “lebur”. Artinya melebur atau menghilangkan. Ini mengisyaratkan dileburnya dosa karena saling bermaafan.

-       Laburan berasal dari kata “labur”. Artinya memutihkan dinding rumah. Ini mengisyaratkan bersihnya lahir dan batin.

Ini tradisi yang indah, penuh hikmah, dan penuh berkah. Insya Allah. Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga bermanfaat. Boleh di-share.

Motivator Indonesia, Motivator Terkenal, Motivator Terbaik, Motivator Indonesia Pilihan

Minggu, 10 Juni 2018

Motivator Indonesia, Motivator Terbaik, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Terkenal

Motivator Indonesia, Motivator Terbaik, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Terkenal

Sabtu yang lalu, pas saya buka puasa di rumah Pak Chairul Tanjung, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin memberikan wejangan-wejangan bisnis untuk seluruh tamu. Mau tahu apa nasihatnya? Simak saja tulisan berikut.
motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-indonesia-pilihan-motivator-terkenal

motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-indonesia-pilihan-motivator-terkenal

Sambil tersenyum, beliau menjelaskan, "Muslim sekarang jarang yang ngerti syariat, jarang yang ngerti muamalah. Repotnya, kalau sudah ngerti, malah nggak punya bisnis." Kami pun tertawa mendengarnya, karena itu ada benarnya.

Padahal 9 dari 10 bagian kehidupan (pintu rezeki) berada di perniagaan. Banyak Muslim yang belum ngeh soal ini. Perlu contoh?

Industri makanan dan minuman yang bersertifikat halal bernilai 415 triliun dolar AS. Menurut OKI, ternyata 8 dari 10 pemasok daging halal global terbesar adalah negara-negara mayoritas Non-Muslim, dengan Brasil, Australia dan India yang berada di peringkat tiga teratas.

Ini kan ironis. Ke mana Muslim-nya?

Sewaktu saya 4 kali berkunjung ke Jepang, saya melihat beberapa restoran di sana mendapat sertifikasi halal dari Thailand. Bayangkan, dari Thailand, bukan dari Indonesia. Sepertinya kita kalah cepat sama Thailand.

Seorang peserta seminar pernah bertanya kepada saya, "Mungkinkah seorang Muslim bisa sukses besar dalam bisnisnya?" Menurut saya, pertanyaan ini tidak perlu ditanyakan. Ya, tidak perlu ditanyakan. Bisa insya Allah.

Perluas wawasan kita. Buka pikiran kita. Kalau binatang saja dijamin rezekinya, apalagi manusia, apalagi orang beriman! Padahal binatang nggak pernah sekolah, nggak pernah kuliah! Hehehe.

Rezeki mah udah ada yang ngatur. Itu betul. Tapi, tetap saja perlu kesungguhan dalam menjemput rezeki, apalagi rezeki yang besar. Betul apa betul? Soal ini saya yakin Anda setuju dengan saya.

Begini. Saya mengamati, saat ini ada satu hal yang kurang dari seorang Muslim ketika ia berbisnis. Apa itu? Itqan. Mereka yang itqan hendaknya berusaha memberikan produk yang terbaik dan mengiringi prosesnya dengan perbaikan terus-menerus.

Ya, dalam Islam, ada etos kerja yang namanya itqan. Maksudnya? Teliti, hati-hati, sepenuh hati, bermutu tinggi, dan sulit disaingi. Apapun nama dan istilahnya, sudah sepantasnya orang Indonesia belajar soal itqan. Terutama dalam berbisnis.

Ini PR besar. Apalagi mengingat SDM kita yang belum terlalu kompetitif. Tanpa itqan, produk dari seorang Muslim tidak akan dibeli oleh Muslim lainnya. Tanpa itqan, produk dari seorang Muslim sulit untuk go intenational.

Gagal di awal itu biasa. Tapi, jangan lama-lama. Segeralah berbenah. Ketika Anda gagal, berarti itu adalah signal bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Perlu disempurnakan. Ya, itqan. Anda setuju? Sekian dari saya, Ippho Santosa. Mudah-mudahan berkah berlimpah.

Motivator Indonesia, Motivator Terbaik, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Terkenal

Kamis, 07 Juni 2018

Motivator Indonesia, Motivator Terkenal, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Terbaik

Motivator Indonesia, Motivator Terkenal, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Terbaik

Ramadhan mengajarkan dan melatih kita untuk berhemat. Baik dalam makan maupun dalam belanja. Itulah semestinya. Namun godaan selalu ada. Ya, selalu ada.
Motivator-Indonesia-Motivator-Terkenal-Motivator-Indonesia-Pilihan-Motivator-Terbaik

Motivator-Indonesia-Motivator-Terkenal-Motivator-Indonesia-Pilihan-Motivator-Terbaik

Survey platform belanja online asal AS, ThinkOver, menunjukkan perilaku belanja lebih spesifik pada wanita milenial. Adanya promosi potongan harga (diskon) menjadi faktor penting dalam keputusan berbelanja.

Sekitar 55 persen responden mengakui, mereka memeriksa situs web belanja untuk mengecek apakah ada diskon atau tidak. Dan 75 persen mengaku sangat kecewa jika barang yang diincar lagi diskon tapi mereka tidak menyadarinya.

Artinya, adanya pengumuman diskon sangatlah ditunggu-tunggu konsumen wanita milenial. Begitulah, adanya diskon besar-besaran merupakan godaan besar bagi wanita milenial.

Saya sering berpesan, "Kalau mau mapan, berarti kita mesti siap dengan tiga hal."
- rutin jualan
- hidup hemat
- beli aset

Terapkan. Insya Allah, pasti mapan. Boleh dibilang, hidup hemat itu penentu.

Simple? Iya. Namun bukan berarti easy. Teramat jarang orang yang menguasai tiga hal tersebut. Misal, dia demen jualan tapi boros. Dia siap hidup hemat tapi anti jualan.

Ramadhan insya Allah melatih kita untuk hidup hemat. Yuk kita serius atau lebih serius mengamalkannya. Semoga kita lulus dalam training ini.

Motivator Indonesia, Motivator Terkenal, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Terbaik

Minggu, 03 Juni 2018

Motivator Indonesia, Motivator Terbaik, Motivator Terkenal, Motivator Indonesia Pilihan

Motivator Indonesia, Motivator Terbaik, Motivator Terkenal, Motivator Indonesia Pilihan

Interaksi sosial dengan manusia lain alias silaturahim ternyata memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan sistem imun dan pencegahan demensia. Ya, menyehatkan.

Semakin sering Anda berinteraksi, semakin besar pula kesempatan bagi Anda untuk memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan risiko demensia yang lebih kecil.

motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-terkenal-motivator-indonesia-pilihan

motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-terkenal-motivator-indonesia-pilihan


Pesan guru saya:
- Silaturahim menyehatkan rohani.
- Silaturahim menyehatkan jasmani.
- Silaturahim memudahkan rezeki.

Satu lagi. Rata-rata, mood seseorang meningkat sekian persen ketika mereka tengah berkumpul bersama teman-temannya. Ya, menyehatkan rohani dan ujung-ujungnya menyehatkan jasmani.

Penelitian-penelitian yang dihelat terhadap mereka yang berusia panjang, ditemukan fakta bahwa mereka adalah orang-orang yang ramah, bersahabat, dan senang bersosialisasi. Wow!

Orang-orang seperti itu biasanya senang tertawa dan membagi perasaan dengan orang lain, ketimbang menyimpannya dalam hati. Berhubung dia ramah dan bersahabat, maka orang lain pun tak keberatan menerimanya.

Selanjutnya, simaklah dalil-dalil berikut ini:

"Sesiapa yang suka dilapangkan rezekinya  dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahim,” HR Bukhari-Muslim.

Firman Allah, "Aku adalah Ar-Rahman. Aku menciptakan 'rahim' dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Sesiapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga hak-Nya. Dan sesiapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus darinya,” HR Ahmad.

Suatu ketika Nabi Muhammad menjelaskan tentang kunci surga, “Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahim,” HR Bukhari-Muslim.

Sedemikian besar manfaat silaturahim. Mungkin sebagian belum kita ketahui selama ini. Macam-macam istilahnya. Silaturahim boleh disebut interaksi sosial dan sosialisasi, boleh juga disebut networking.

Sekali lagi, begitu besar manfaat silaturahim. Setidaknya, inilah menurut berbagai penelitian dan dalil. Sekarang, tugas kita mempraktekkan dan membuktikan. Siap? Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah.

Motivator Indonesia, Motivator Terbaik, Motivator Terkenal, Motivator Indonesia Pilihan

Rabu, 30 Mei 2018

Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Perusahaan

Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Perusahaan

Sedekah ke pengemis di jalanan, boleh nggak? Di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, hampir semua pengemis sudah tersistem. Terorganisir. Dilindungi preman dan oknum pejabat. Ini beneran.

Kayak franchise saja, pengemis-pengemis ini diberi 'wilayah beroperasi' dan harus membayar 'royalti' ke preman tertentu. Lalu, preman ini nyetor lagi ke oknum pejabat. Ya, tuh oknum pejabat serasa master franchise.
motivator-indonesia-pilihan-motivator-indonesia-terbaik-motivator-perusahaan

motivator-indonesia-pilihan-motivator-indonesia-terbaik-motivator-perusahaan

Siklus kezaliman ini terlihat kasat mata di kota-kota besar. Bukan kata orang. Terlihat bagaimana 'pihak manajemen' men-drop dan menjemput pengemis. Termasuk menyiapkan anak kecil untuk digendong. Saya sering sekali melihat prosesi ini di jalan-jalan.

Ketika Ramadhan, gerakan mereka pun semakin menjadi-jadi karena bisa mendapatkan uang sedekahan 3X atau 4x lebih besar.

Pernah memperhatikan bayi yang digendong itu? Selalu tidur pulas kan? Ya! Karena diberi obat tidur, obat bius, atau sejenisnya. Duh jahatnya. Logis saja, kebanyakan bayi akan rewel bila terkena terik matahari selama berjam-jam.

Asal tahu saja, pengemis biasa, tak akan bisa masuk seenaknya ke sebuah wilayah. Karena setiap wilayah sudah dipegang oleh preman dan oknum tertentu. Dengan kata lain, si pengemis hanya bisa beroperasi jika mau kongkalikong dengan preman dan oknum tersebut.

Sekiranya kita terus memberi dan 'memakmurkan' preman serta aparat tadi, maka kasihan sekali nasib bayi-bayi yang tak berdosa itu. Si pengemis? Mana mau tahu dia, toh itu bukan anaknya! Kebanyakan seperti itu!

Pengemis, preman, dan oknum yang tersistem adalah sebuah kezaliman. Ya, kezaliman. Kalau kita sudah tahu dan masih saja memberi, berarti ikut memakmurkan kezaliman. Lain halnya kalau kita belum tahu.

Terlepas dari itu, di Semarang, ada pengemis yang punya deposito di atas Rp 100 juta. Di Surabaya, ada pengemis yang punya mobil CRV. Di Kalsel, ada pengemis yang punya sedan. Dan masih banyak lagi publikasi tentang pengemis yang sebenarnya tajir-tajir. Googling saja.

Mungkin ada baiknya kita berdonasi melalui lembaga-lembaga terpercaya saja, seperti Dompet Dhuafa (DD), ACT, atau sejenisnya. Mereka teraudit. Publik pun bisa mengecek.

Be wise.

Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Perusahaan

Selasa, 29 Mei 2018

Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Terbaik

Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Terbaik

Sedekah itu baik. Namun jangan mau juga kalau disalahgunakan. Itu kurang bijak, menurut saya.

Setiap sedekah tentu akan berbalas. Tapi alangkah baiknya jika tepat sasaran dan tidak mengayakan preman juga oknum setempat. Kurang berkah juga kalau kita tetap bersedekah, di mana kita tahu persis uang sedekah itu selalu disalahgunakan.

motivator-indonesia-pilihan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia-terbaik

motivator-indonesia-pilihan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia-terbaik

Pantaslah MUI dulu pernah tegas-tegas mengingatkan.

Kalau mau sedekah, via lembaga terpercaya dan teraudit saja. Seperti DD, ACT, RZ, PPPA, dll. Atau lembaga lain yang jelas track record-nya. Sebisa-bisanya BUKAN ke pengemis jalanan seperti kasus-kasus yang diberitakan di media. Tahukah Anda, ketika Ramadhan, income mereka bisa melesat tiga kali lipat!

Apabila kita lagi di jalan dan mau bersedekah, yah beli saja barang-barang dari pedagang kecil atau asongan. Kalau perlu, kasih lebih ke mereka. Jangan nawar. Masih mending mereka tho? Mau mengerahkan tenaganya. Menjaga harga dirinya. Nggak ngemis. Nggak melas.

Sekali lagi, alangkah baiknya jika sedekah kita tepat sasaran dan tidak mengayakan preman juga oknum setempat. Mudah-mudahan menjadi kebaikan yang terhitung sempurna. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Terbaik

Minggu, 27 Mei 2018

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Terbaik

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Terbaik

Ketika pemain bola refleks bersyukur dan bersujud, foto dan videonya jadi viral di mana-mana. Ini bagus, menurut saya. Jadi contoh. Namun ternyata masih ada saja yang nyinyir dan nyindir-nyindir.

Merasa ilmu agamanya paling dalam, langsung saja mereka nyeletuk, "Sujud syukur yang dicontohkan Rasul itu ada tata caranya. Menutup aurat, menghadap kiblat, ada wudhu, bebas hadas besar, dan bebas hadas kecil."

Motivator-Perusahaan-Motivator-Indonesia-Pilihan-Motivator-Indonesia-Terbaik

Motivator-Perusahaan-Motivator-Indonesia-Pilihan-Motivator-Indonesia-Terbaik

Sebenarnya, menurut Ibnu Taimiyah, hal-hal tadi hanyalah disunnahkan saja, bukan syarat mutlak. Sekali lagi, bukan syarat mutlak.

Begini. Berdoa pun ada tata caranya. Namun apabila tata cara berdoa ini tidak terpenuhi 100%, bukan berarti berdoa serba spontan itu salah. Toh masih ada bagusnya. Namanya doa yah pasti bagus.

Lihat saja diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Kadang Muslim refleks berdoa dalam hati tanpa menghadap kiblat dan tanpa wudhu sama sekali. Mungkin di jalan, di mobil, di kelas, di gedung, di lapangan. Tetap bagus tho?

Be positive. Sudah mending si atlit itu sujud, mengakui kekuatan Tuhan-nya, bukan bangga-banggain dirinya. Jangan lagi kita salah-salahin. Kalaupun mau berdakwah, tentu ada cara, waktu, dan adabnya.

Termasuk kepada orang-orang yang berpuasa di sekitar kita. Mungkin banyak yang belum ideal. Sikap positif kita sangat diharapkan. Ya, sangat diharapkan. Adab, salah satunya.

Zaman sekarang, bukan ilmu yang kurang. Mungkin adab yang kurang. Itu kesimpulan saya. Semoga kita dan teman-teman kita terpelihara dari sikap-sikap yang tanpa adab.


Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Terbaik

Kamis, 24 Mei 2018

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Pilihan

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Pilihan

Ramadhan adalah massive training terbesar dan terlama di dunia! Itulah yang sebenarnya. Dan salah satu output yang diharapkan adalah meningkatnya kepekaan dan kepedulian kita kepada sesama. Mungkin dengan berbagi. Mungkin dengan memberdayakan.

Menurut riset yang digelar oleh ilmuwan dari Amerika dan Inggris, ditemukan bahwa ketika kelompok elit kian kaya, maka 99 persen manusia lainnya (yang tidak kaya) di bumi justru semakin tak bahagia. Lho kok gitu?

motivator-perusahaan-motivator-indonesia-terbaik-otivator-indonesia-pilihan

motivator-perusahaan-motivator-indonesia-terbaik-otivator-indonesia-pilihan

Ya begitu. "Studi kami menunjukkan, secara rata-rata, tingkat kepuasan hidup akan turun ketika si kaya semakin kaya," tulis para peneliti dalam riset bertajuk 'Top Incomes and Human Well-Being Around the World' dan disarikan kembali dalam The Guardian.

Jan‐Emmanuel De Neve dan Nattavudh Powdthavee, dua ilmuwan dalam riset itu, menulis bahwa penelitian mereka bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh meningkatnya harta segelintir orang paling kaya di dunia dan dampaknya terhadap kondisi manusia secara keseluruhan.

Tentu, ini tidak mudah. Apalagi keluarga kaya cenderung ingin bersanding dengan keluarga kaya lainnya. Menurut penelitian University of California, orang tua yang kaya cenderung menikahkan anaknya demi harta dan masa depan yang lebih cerah bagi sang anak. Ini juga dilansir oleh WesternDailyPress.co.uk.

Begini. Tidak mudah bukan berarti mustahil. Right? Kita mulai saja dari diri kita dan keluarga kita. Berbagi. Memberdayakan. Saya melihat, ketika kekayaan terpusat pada segelintir orang, maka kedengkian dan ujung-ujungnya kriminalitas akan meningkat. Yang rugi yah kita semua.

Bulan puasa mengajarkan kita untuk lebih peka dan lebih peduli. Betul apa betul? Apalagi saat zakat fitrah dan zakat harta dikeluarkan. Sekali lagi, kita mulai saja dari diri kita dan keluarga kita. Berbagi. Memberdayakan. Insya Allah pasti berkah berlimpah. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Pilihan

Rabu, 23 Mei 2018

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Pilihan

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Pilihan

Gimana puasa Anda hari ini? Semoga baik-baik saja bahkan lebih baik daripada hari sebelumnya. Aamiin.

Tempat berbuka puasa paling indah, di manakah itu? Menurut saya, Madinah. Sekali lagi, Madinah. Tepatnya di Masjid Nabawi atau di pekarangan Masjid Nabawi.

motivator-indonesia-terbaik-motivator-perusahaan-motivator-indonesia-pilihan

motivator-indonesia-terbaik-motivator-perusahaan-motivator-indonesia-pilihan

Tahun 2009, bertepatan Ramadhan, saya berumrah dengan ibu saya, alhamdulillah. Ini pengalaman yang amat berkesan bagi saya dan tak terlupakan.

Menjelang waktu berbuka, orang Arab dan bangsa lainnya berlomba-lomba berbagi bukaan puasa. Makanan enak pun dihamparkan di mana-mana dan gratis tentunya.

Boleh dibilang, kebutuhan berbuka dan sahur Anda akan tercukupi, walaupun Anda tidak mengantongi uang sama sekali. Kebersamaan dan saling berbagi, betapa indahnya!

Taraweh? Jangan ditanya, di situlah pertama kali saya mendengar suara Imam Sudais secara langsung dan saya pun menangis terisak-isak.

Alhamdulillah, beberapa waktu kemudian, saya sempat bertemu dan bersalaman dengan beliau (masya Allah tangan beliau halus sekali dan wangi sekali).

Dengan izin Allah, saya pernah berpuasa di Malaysia, Hong Kong, Jepang, dan Amerika. Menurut saya, tempat berbuka puasa paling indah yah #Madinah. Benar-benar nyaman.

Memang, berpuasa di mana saja hendaknya sama. Tapi begitu Anda menginjakkan kaki di Madinah dan Mekkah, Anda akan tahu bedanya. Benar-benar beda. Yang belum, niatkan ya. Semoga kelak kesampaian juga. Saya turut mengaminkan. Aamiin.

Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia Pilihan