Jumat, 20 Juli 2018

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan

Apa profesi Anda? Profesional atau entrepreneur?

Di antara kita, sebagian memilih jadi profesional, sebagian lagi memilih jadi entrepreneur. Yah silakan saja. Choice. Masing-masing ada konsekuensi.

motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-terhadap-karyawan-motivator-untuk-perusahaan

motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-terhadap-karyawan-motivator-untuk-perusahaan

Kakek saya, ayah saya, ibu saya, dan kakak saya, mereka semua memilih jadi profesional, sepanjang hidup mereka. Dan mereka-lah yang menafkahi saya sebelum saya mencari nafkah sendiri. Tanpa mereka, saya nggak akan jadi apa-apa.

Gimana dengan entrepreneurship?

Inilah saran saya kepada entrepreneur. Mulailah berbisnis semuda mungkin. Mumpung lagi semangat-semangatnya. Mumpung lagi berani-beraninya. Mumpung ada banyak waktu. Mumpung masih sedikit tanggungan.

Yang saya lihat, tingkat semangat dan tingkat keberanian si muda, memang rada beda dengan senior-seniornya. Beneran, beda! Belum lagi, ketika muda, Anda punya banyak waktu untuk menghabiskan 'jatah gagal'. Ini sepertinya sepele atau lelucon, padahal nggak.

Dan jangan salah. Di Era Digital seperti sekarang ini, berbagai kemudahan ada di ujung jari kita. Boleh dibilang, jempol adalah aset yang teramat besar pun bisa menghasilkan uang, TANPA HARUS keringatan, TANPA HARUS macet-macetan, TANPA HARUS punya ruko dan kios.

Jempol + Internet = Duit

Bijaklah. Ketika orang lain menghabiskan waktu bersama gadget dan komputernya, Anda malah menghasilkan uang melalui gadget dan komputer Anda. Keren nggak tuh? Yah keren banget!

Saya, Ippho Santosa, turut mendoakan. Semoga hidup Anda semakin berkah dan semakin berlimpah dengan menjadi entrepreneur, dengan memanfaatkan masa muda, dengan memanfaatkan internet, socmed, dan gadget. Aamiin.

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan

Selasa, 17 Juli 2018

Motivator Indonesia, Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Motivator Indonesia,  Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Anda pernah ikut seminar? Berapa kali?

Suatu hari saya merenung, berapa biaya yang telah saya keluarkan untuk berguru alias belajar selama 5 tahun terakhir. Hitung-hitung, ternyata sudah ratusan juta rupiah (Sebenarnya, wajar-wajar saja. Untuk kuliah saja, kita menghabiskan biaya hingga puluhan juta rupiah).

Karena itulah, saya salut sama teman-teman yang ikut seminar saya. Biasanya, sepertiga dari mereka berasal dari luar kota. Sengaja datang jauh-jauh hanya untuk mencari ilmu. Ya, mencari ilmu. Sebenarnya, nggak bakal rugi. Kalau sedekah saja berbalas, menuntut ilmu akan lebih berbalas. Soalnya memang wajib.
motivator-indonesia-motivasi-terhadap-karyawan

motivator-indonesia-motivasi-terhadap-karyawan

Dua orang alumni saya, Mas Basori dan Kak Diaz, terkenal gandrung sama seminar-seminar saya. Mereka sungguh-sungguh terhadap ilmu bisnis dan ilmu lainnya. Masing-masing mereka telah mengikuti seminar saya sampai puluhan kali. Mereka pun bela-belain kuliah S2 demi mencari ilmu.

Namanya ilmu, guru, dan buku harus diburu, jangan ditunggu. Ketika dulu kuliah, saya sering nggak makan karena terbatasnya uang. Tapi yang namanya buku, saya selalu beli. Nggak pernah terlewat. Sewaktu tamat kuliah, di antara teman-teman, sayalah yang paling lengkap bukunya.

Apa yang saya pahami kemudian, mereka yang sungguh-sungguh dengan ilmu, dijamin tidak fakir. Ilmu itu cahaya. Fakir itu gelap. Mana mungkin bertemu kedua-duanya? Agama pun memuliakan mereka yang terlibat dengan ilmu.

Ya, sesiapa yang terlibat dengan ilmu, semua dimuliakan. Misalnya orang yang belajar, orang yang mengajar, orang yang meneliti, orang yang membiayai kegiatan keilmuan, orang yang menyiapkan majelis ilmu, dan lain-lain.

Kembali ke dua orang alumni saya, Mas Basori dan Kak Diaz. Mereka bukan saja mempelajari dan mendalami ilmu bisnis, tapi juga menerapkannya. Lebih dari itu, mereka juga membimbing ratusan orang sehingga berhasil menjadi pebisnis dengan omzet puluhan sampai ratusan juta rupiah. Sukses dan menyukseskan, istilah saya.

Pesan saya, sungguh-sungguhlah terhadap ilmu. Agar berubah nasibmu dan membaik rezekimu. Belum lagi dari segi keberkahan yang akan menyertai selalu. Pada akhirnya, "Happy learning! Happy earning!"


Motivator Indonesia,  Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Dalam keluarga, nafkah itu perlu. Tapi bukan penentu.

Menyoal penghasilan, Robert Waldinger dalam riset 75 tahun pernah mengungkap bahwa uang bukanlah hal yang membuat orang paling bahagia.
motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivator-untuk-perusahaan-motivasi-terhadap-karyawan

motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivator-untuk-perusahaan-motivasi-terhadap-karyawan

Hubungan penuh cinta yang sehatlah yang membuat orang merasa paling bahagia. Waldinger menceritakan hasil risetnya dalam sesi TED talk.

Hidup memang butuh uang. Ini mutlak. Namun saat Anda berada pada titik nyaman, korelasi antara uang dan kebahagiaan menjadi kabur. Blur.

Karena itu, baiknya pasangan yang kuat dimaknai bukan dari materi. Melainkan dari sosok yang membuat pasangannya menjadi lebih bahagia dan lebih baik (ilmu, iman, amal).

Saya harap Anda setuju dengan saya. Semoga berkah berlimpah.

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Minggu, 15 Juli 2018

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan


Pernah merantau?

Ternyata banyak manfaatnya. Apa saja? Anda akan menjadi seseorang yang berani mengambil risiko dan tantangan, sekaligus menjadi seseorang yang mandiri dan bertanggungjawab. Selain itu, menjadi seseorang yang mudah beradaptasi dan lebih toleran. Tambahan lagi, semakin mencintai daerah asal sembari menghargai adat dan kebiasaan dari daerah-daerah lain.

Biasanya begitu.

Motivasi-Terhadap-Karyawan-Motivator-Indonesia-Motivator-Perusahaan-Motivator-Untuk-PerusahaanMotivasi-Terhadap-Karyawan-Motivator-Indonesia-Motivator-Perusahaan-Motivator-Untuk-Perusahaan
Di seminar kemarin di Korea, saya juga mengupas soal merantau. Jauh-jauh hari Imam Syafii telah menyerukan itu, “Pergilah dari rumahmu demi lima faedah, yaitu menghilangkan kejenuhan, mencari bekal hidup, mencari ilmu, mencari teman, dan belajar tatakrama.”

Bukan sekedar menganjurkan, Imam Syafii juga melakukan. Terlahir di Palestina, kemudian ia hijrah ke Madinah, Irak, dan Mesir.” Alhamdulillah, saya dan keluarga pernah menziarahi makamnya dua kali di Mesir.

Menyikapi merantau, Imam Syafii pernah menuliskan seuntai perumpamaan yang indah, “Air akan bening dan layak minum, jika ia mengalir. Singa akan beroleh mangsa, jika ia meninggalkan sarangnya. Anak panah akan beroleh sasaran, jika ia meninggalkan busurnya. Nah, manusia akan beroleh derajat mulia, jika ia meninggalkan tempat aslinya dan mendapatkan tempat barunya. Bagaikan emas yang terangkat dari tempat asalnya.”

Ingatlah, rezeki itu perlu dijemput.
- Kadang rezeki orang di negeri kita.
- Kadang rezeki kita di negeri orang.

Saya pribadi, terlahir di Pekanbaru, kemudian merantau ke Malaysia, lalu balik ke Batam, dan sekarang menetap di BSD, dekat Jakarta. Ibu saya, Sumatera. Ayah saya, Jawa. Istri saya, Kalimantan. Jadi, anak saya disebut orang mana? Yang jelas, orang baik-baik, hehehe.

Pesan dari Sang Pencipta, manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal. Pesan kebaikan ini teramat sulit untuk dilaksanakan sekiranya tidak ada yang merantau. Tulisan ini boleh di-share.

Gimana dengan rezeki? Insya Allah akan lebih baik. Sesiapa yang berhijrah dan niatnya lurus, maka ia akan dianugerahi rezeki yang luas, bahkan bisa memiliki properti. Soal ini, ada dalilnya. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan

Jumat, 13 Juli 2018

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan


Punya mobil? Punya rumah?

Menurut Gaikindo, rasio jumlah kendaraan terhadap penduduk Indonesia adalah 1 mobil banding 70 penduduk. Artinya, satu mobil untuk 70 orang.

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan

Data BPS menunjukkan bahwa sekitar 82 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki rumah sendiri, sementara sisanya sekitar 17 persen belum memiliki rumah sendiri.

Anda termasuk yang mana?

Kalau sekarang Anda punya ini dan itu, bukan berarti Anda telah sukses. Belum tentu. Yang benar, orangtua dan guru Anda-lah yang telah sukses. Kok gitu? Yah begitu. Bukankah mereka yang telah mengantarkan Anda meraih ini dan itu?

Tak sedikit pemimpin (leader) yang malas-malasan saat sudah berhasil mempunyai mobil, punya rumah, dan berumrah. Mereka nggak mikir, apakah tim dan tangan kanan-nya sudah berhasil mencapai hal serupa, apa belum.

Sekiranya kita ingin disebut sukses, hendaknya ini kita buktikan dengan mengantarkan orang lain meraih ini dan itu. Dengan kata lain, bukan sekedar kita yang mencapai impian. Melainkan juga mengantarkan orang lain mencapai impian. Itu baru layak disebut sukses!

Kalau sekedar meraih impian, itu adalah pemikiran yang egois. Mengantarkan orang lain meraih impiannya, nah itu baru pemikiran yang humanis. Insya Allah akan berbuah manis. Saya, Ippho Santosa, turut mendoakan Anda beserta tim Anda bisa tumbuh bersama, maju bersama, sukses bersama, di tengah persaingan yang begitu dinamis.

Semoga berkah berlimpah!


Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan

Rabu, 11 Juli 2018

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia

"Hati-hati. Setiap keinginan harus diteliti... Boleh ikhtiar mati-matian, hanya untuk sesuatu yang bisa dibawa mati... Sesuatu yang nggak abadi, ngapain masuk ke hati?" Itulah pesan guru saya jauh-jauh hari. Dan ini perlu kita resapi.

Apakah mobil dan rumah bisa dibawa mati? Hm, karena Anda sudah sering membaca tulisan-tulisan saya, pastilah Anda menjawab, "Bisa!" Pakailah mobil dan rumahnya untuk kebaikan. Misal, mencari nafkah, mencari ilmu, mengantar anak, mengantar tamu, dll. Insya Allah mobilnya kelak dibawa mati sebagai amal kebaikan.

Right?

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia
motivasi-terhadap-karyawan-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia
Bahkan mencari nafkah dan mencari ilmu itu terhitung jihad, bukan ibadah biasa. Sekali lagi, bukan ibadah biasa. Telah diserukan di mana-mana, berjuang atau ber-jihad-lah di jalan Allah.

Sambil bercanda, teman saya ngomong begini, "Biarlah Fortuner, biarlah Pajero, biarlah CRV, yang penting punya sendiri. Daripada motor second tapi nyewa." Hehehe. Yang belum punya mobil, semoga segera ya. Beli cash. Aamiin. Saya bantu doain. Lebih baik bilang amin, daripada tersinggung, hehehe.

Tapi, inilah keluhan mereka:
"DP sih bisa, tapi nyicilnya itu lho."

"Badai pasti berlalu, cicilan belum tentu."

"Teroris, kami tidak takut. Debt collector, barulah kami takut."

Hehehe, ada-ada saja. Mendengar celetukan ini, saya cuma tersenyum. Menurut saya, karena itulah kita perlu belajar memperbesar Self-Capacity, sehingga Outer Problem mengecil dengan sendirinya. Termasuk cicilan dan tagihan.

Di bisnis, saya berusaha menuntun para mitra step-by-step untuk memperbesar Self-Capacity. Termasuk memiliki mobil impian dan rumah impian. Sekalian berumrah. Nggak terlalu sulit, ternyata. Ingatlah, ganteng nggak jaminan. sertifikat tanah baru bisa jadi jaminan, hehehe.

Terus baiknya, punya mobil dulu, atau punya rumah dulu? Sebenarnya, lebih baik punya mobil sekalian garasinya. Nggak usah ketawa. Bilang amin lagi, hehehe. Dalam berdoa, biasakan pakai 'dan' bukan 'atau'. Dua-duanya boleh kok, nggak harus salah satu. Buktinya, bertahun-tahun Anda berdoa agar selamat dunia dan akhirat, bukan salah satu. Bukankah begitu?

Fyi, menjelang 2018, jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 26,5 juta jiwa. Mobil masih terhitung barang mewah bagi sebagian besar orang Indonesia.

Punya motor, yah disyukuri. Itu mesti. Second, tetap disyukuri. Masih nyicil dan nunggak-nunggak, tetap disyukuri. Sambil berusaha lebih baik lagi. Bukan untuk gaya sana-sini. Tapi niatnya untuk menyamankan keluarga yang dinafkahi. Sekiranya niat baik sudah dimiliki, Yang Maha Baik tentulah memudahkan, itu pasti.

Sekali lagi, mari perbaiki niat kita saat menginginkan sesuatu. Ada Allah dalam setiap keinginan kita. Niat itu salah satu cara memperbesar Self-Capacity... Saya, Ippho Santosa, turut mendoakan teman-teman di sini. Semoga hidup Anda berkah berlimpah. Doakan juga saya dan keluarga saya...


Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia

Rabu, 04 Juli 2018

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan

Teman-teman pernah belanja online? Seberapa penting ulasan bagi teman-teman?

Hampir semua barang yang dulunya kita beli di toko, sekarang sudah bisa dibeli secara online. Ingat, kegandrungan belanja online ini bukan saja dimiliki oleh kaum milenial, terbukti para ibu pun sering mencari kebutuhan si kecil melalui internet.

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan

motivasi-terhadap-karyawan-motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan

Belanja secara online kadang bisa membingungkan, terutama saat konsumen harus memilih suatu produk. Orang rata-rata akan memilih berdasarkan rating dan review. Kendati begitu, ternyata produk dengan rating tertinggi tak selalu yang terbaik.

Menurut studi dari Derek Powell, PhD, peneliti Stanford University, ulasan memang membantu kita menentukan produk yang dibeli, tapi bukan yang terbaik. Tidak jaminan. Sekali lagi, tidak jaminan.

Hasil penelitian mengungkapkan, produk dengan jumlah ulasan lebih banyak akan cenderung dibeli, bahkan walau peringkatnya rendah. Menariknya, jika ada dua produk yang sama-sama memiliki ulasan buruk maka konsumen tetap akan membeli produk dengan ulasan terbanyak.

Teman-teman yang punya toko online harus memperhatikan hal ini. Maka, mintalah konsumen kita untuk memberikan ulasan. Tentunya, ulasan yang jujur dan alami. Mudah-mudahan ini bisa membuat toko online kita semakin ramai dan menguntungkan.

Siap?

Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah!

Motivasi Terhadap Karyawan, Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan

Senin, 02 Juli 2018

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan


Dunia online, jangan dianggap enteng. Bisnis online, kalau ditekuni, hasilnya bisa menyamai bahkan melebihi bisnis offline. Itulah faktanya.

Kenapa bisnis online semakin digemari belakangan ini? Banyak alasannya. Tak perlu ruko. Tak perlu karyawan. Tak perlu perizinan. Setidaknya di tahap awal. Hemat tho? Satu lagi. Tak perlu keahlian berbicara.
motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan

motivator-perusahaan-motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan

Begitulah. Toko online, bagian dari bisnis online, tidak membutuhkan banyak modal. Pada umumnya, toko atau ruko adalah sebuah bangunan yang di dalamnya tertata rapi barang-barang dagangan, baik itu kebutuhan primer maupun sekunder.

Namun, lain halnya dengan toko online. Beda. Toko online tidak membutuhkan toko fisik atau bangunan fisik. Right?

Anda hanya memerlukan gadget, koneksi internet, dan pandai dalam menyiapkan template (untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan konsumen). Secara umum, cuma itu. Produk? Tak harus dibikin sendiri. Jadinya sangat hemat dan sangat mudah.

Pastikan saja kualitas dan spesifikasi barang yang dijual sesuai dengan harapan konsumen. So, hindari janji dan tampilan berlebihan ketika berpromosi. Menjaga nama baik sangat diperlukan dalam bisnis apapun, entah itu online atau offline.

Sebab orang hanya tahu nama Anda atau nama toko Anda, tak peduli produk Anda dari mana. Ya, ini soal reputasi. Sesuatu yang sangat mahal.

Bilamana Anda membuat suatu kesalahan, seperti barang tidak sesuai spesifikasi, maka ini bisa menyebabkan orang-orang kecewa dan memberikan testimoni yang buruk. Ujung-ujungnya nama Anda dan nama toko Anda akan tercemar. Bahkan bisa viral.

Tantangan berikutnya, bagaimana caranya agar bisnis online atau toko online Anda diketahui oleh orang banyak. Tidak bisa tidak, Anda harus mengoptimasi socmed, web, dan blog Anda. Sehingga muncul dan selalu muncul ketika konsumen mencari (search) di socmed dan Google.

Untuk itulah, kita perlu belajar internet marketing. Ya, internet marketing. Percayalah, ini tidak sesulit yang dibayangkan. Belajar dan praktek 2 minggu saja, sudah kelihatan hasilnya. Yang penting, kita sungguh-sungguh dan berani mencoba.

Happy selling! Semoga berkah berlimpah!


Motivator Perusahaan, Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan

Sekiranya Anda harus memilih, kira-kira apa pilihan Anda, uang atau waktu luang? Jangan langsung dijawab, coba pikirkan dulu.

motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan-motivator-terhadap-karyawan

motivator-indonesia-motivator-untuk-perusahaan-motivator-perusahaan-motivator-terhadap-karyawan

Apa jawaban Anda?

Menurut riset dalam Journal of Social Psychological and Personality Science, memiliki waktu luang akan meningkatkan kebahagiaan daripada memiliki uang. Benarkah? Ya, benar. Tidak main-main, kesimpulan itu dihasilkan berdasarkan survei atas 4.600 responden.

Terbukti sebagian orang rela mengorbankan uang demi berlibur, membayar toll demi hemat waktu, menolak lembur demi ngumpul sama keluarga, memilih pesawat terbang yang lebih mahal daripada kereta api, dst. Betul apa betul?

Waktu luang dan uang, tentu kedua-duanya kita perlukan. Ini tak bisa disangkal. Dan ketidakseimbangan di antara keduanya akan memicu kekusutan dalam hidup kita.
- Kebayang, punya waktu luang tapi sama sekali tidak punya uang?
- Kebayang kalau sebaliknya, punya uang tapi sama sekali tidak punya waktu luang?

Kebayang?

Menariknya, semakin berumur seseorang, semakin besar prioritasnya pada waktu luang. Dan semakin mapan seseorang, semakin besar prioritasnya pada waktu luang. Biasanya kita seperti itu, walaupun ini tidak berlaku pada semua orang. Di mana-mana, pengecualian itu selalu ada.

Satu poin yang perlu ditekankan berulang-ulang di sini adalah, kesibukan kita mencari uang sering mengabaikan 'quality time' untuk keluarga dan ibadah. Nah, sekiranya sampai terjadi, yah ini patut disayangkan.

Keluarga dan ibadah hendaknya menjadi sentral dalam kehidupan kita, tak jadi soal sesibuk apapun kita. Idealnya, terkait waktu untuk keluarga dan ibadah, kita mampu mencukupkan 'quantity' dan 'quality'. Kalaupun terpaksa mengorbankan salah satunya, maka 'quality' jangan pernah diabaikan. Yup, utamakan 'quality'.

Ini pula yang dipesankan Richard Branson (Virgin Group) kepada saya beberapa waktu yang lalu, ketika saya tanyakan kepadanya keterkaitan antara keluarga dan bisnis. Memang dia bukan sosok yang sempurna. Tapi banyak hal yang bisa kita pelajari darinya terutama keterkaitan antara keluarga dan bisnis.

Sekian dulu inspirasi untuk hari ini, kapan-kapan kita sambung lagi. Happy weekend! Salam berkah berlimpah dari saya, Ippho Santosa!


Motivator Indonesia, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Perusahaan, Motivasi Terhadap Karyawan